“Sekitar 282 mumi Chinchorro telah ditemukan, dengan 149 di antaranya sengaja dimumikan,” tambah Oliver.
Prosesnya sangat berbeda dari orang Mesir. Mereka juga membuang organnya, tetapi Chinchorro juga membuang tulangnya. Setelah selesai, mereka menyusun kembali kerangkanya dengan kerangka batang kayu. Kemudian mengganti organnya dengan serat unta, tanah liat, dan tumbuhan kering. Tumbuhan juga digunakan untuk membuat ulang otot.
Baca Juga: Mumi Kuno dengan Wajah Dimutilasi Bukti Kekerasan di Gurun Atacama
Baca Juga: Zat dalam Mumi Mesir Ini Diyakini Bisa Menyembuhkan Penyakit
Kulit tersebut kemudian ditempelkan kembali pada jenazah, dengan kulit singa laut digunakan untuk menambal celah yang ada. Topeng tanah liat dan wig kemudian diletakkan di atas kepala mumi.
Perbedaan utama lainnya antara Chinchorro dan orang Mesir adalah mumi Chinchorro tidak dimakamkan.
Mumi Kerajaan Inca
Seperti orang Mesir, Inca memberikan preferensi kepada anggota masyarakat yang tinggi yang diperlakukan seolah-olah mereka masih hidup setelah kematiannya.
Dihiasi dengan tekstil dan perhiasan terbaik, mumi-mumi itu dirawat dengan baik. “Mereka bahkan menerima makanan dan minuman,” ujar Oliver.
Namun jika ini terdengar mirip dengan filosofi Mesir, aspek mumifikasi Inca jelas berbeda dari rekan-rekan mereka di Timur Tengah. Mumi Inca, seperti banyak mumi Andean, terbungkus kulit atau kain dalam posisi janin sehingga dapat diikat dengan kuat.
Dengan memastikan keheningan fisik mereka, mereka akan mengaktifkan ketangkasan spiritual mereka melalui waktu dan dunia kehidupan. Implikasinya adalah mumi Inca tetap dekat dengan bumi dan keturunannya yang masih hidup.