Nationalgeographic.co.id—Ketika kita membayangkan tentang Mesir kuno, yang terlintas dalam pikiran adalah piramida, firaun, dan sphinx. Namun, meski sphinx identik dengan peradaban Mesir kuno, sphinx tersebar di hampir sebagian besar dunia kuno. Makhluk mitologis ini dapat ditemukan di Yunani kuno, Babel, Persia, dan bahkan Asia Timur. Beberapa memiliki sayap, beberapa berjenis kelamin betina, bahkan ada yang memiliki ekor seperti ular. Tetapi semuanya memiliki tubuh dasar kucing dan wajah manusia. Sejauh ini, penggambaran sphinx yang paling umum ditemukan adalah di Mesir dan Yunani kuno. Meski sama-sama makhluk mitologi, sphinx versi Mesir kuno dan Yunani kuno sangat berbeda.
Sphinx Mesir sang pelindung dari kekuatan jahat
Wajah manusia, dikelilingi oleh hiasan kepala Firaun dan tubuh singa, itulah penampilan umum sphinx di zaman Mesir kuno. Seperti yang Anda lihat pada gambar Sphinx of Memphis, sphinx di Mesir digambarkan dengan janggut palsu yang menunjukkan pangkat kerajaan dan status ketuhanan.
Sphinx ada dalam mitologi Mesir setidaknya sejak 2575 Sebelum Masehi, tetapi mungkin juga sudah ada sebelum itu.
Contoh tertua yang diketahui adalah Sphinx Agung yang berdiri di luar Piramida Agung Khufu. Dibangun oleh putra Khufu, Khafre, wajahnya diukir menyerupai dirinya. “Ini menetapkan standar untuk penggambaran sphinx di masa mendatang,” ungkap Abigail Rose di laman The Collector.
Bagi orang Mesir, sphinx adalah pelindung. Dibangun untuk menjaga keluarga kerajaan, sering ditemukan di dekat pemakaman kerajaan dan pintu masuk kuil. Itu terkait dengan dewa matahari Ra yang berkepala elang. Karena berada di dekat dewa matahari, maka sphinx dianggap sebagai makhluk yang baik bagi manusia.
Ra, raja para dewa, tetapi juga ayah firaun yang saleh, adalah komponen kunci dari kekuasaan firaun di bumi. Sphinx yang diasosiasikan dengan Ra, bertahan melawan kejahatan, melawan musuh Ra, kekuatan literal kegelapan.
Seperti banyak patung kuno, sphinx juga dicat. Ada bukti bahwa Sphinx Agung dicat merah, dengan hiasan kepalanya dicat kuning dan biru. Membayangkan monumen dengan segala kemegahannya yang mencolok membantu kita memahami dampaknya terhadap dunia kuno.
Mengapa Sphinx Agung ditempatkan di depan Piramida Besar?
Alasan Sphinx Agung ditempatkan di depan Piramida Besar tidak begitu jelas. Mark Lehner, seorang ahli Mesir kuno terkenal, menemukan bukti bahwa kuil Sphinx Agung dibangun sejalan dengan Piramida Besar dan Piramida Khafre. Mungkin tujuannya agar sejalan dengan ekuinoks musim panas. Ini akan semakin menyoroti hubungan antara sphinx dan dewa matahari.
Zahi Hawass, mantan menteri negara Mesir, berpendapat bahwa bahwa posisi piramida Sphinx Agung dan Khafre adalah cara untuk menampilkan Khafre sebagai Horus yang memberikan persembahan kepada ayahnya. Sang ayah telah menjadi satu dengan Ra.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR