Seharga Mobil, Ini Penampakan Ladoum si Domba Termahal di Dunia

By Sysilia Tanhati, Jumat, 30 Desember 2022 | 08:00 WIB
Di Senegal, domba jenis tertentu dihargai sebagai hewan peliharaan yang mahal. Itu adalah ladoum, domba termahal di dunia yang jadi bagian penting dalam budaya Senegal. (LeQuotidien.sn)

“Saat kita mengorbankan sesuatu untuk Tuhan, kita harus mengorbankan sesuatu yang kita cintai,” kata peternak Abou Kane kepada Sam Bradpiece di laman Quartz.

“Di atas segalanya di Senegal, kami menyukai binatang buas yang cantik. Ladoum itu besar dan indah. Kelangkaan jenis ini yang membuatnya sangat mahal dan menguntungkan.”

Sebagai salah satu peternak ladoum teratas di negara ini, Kane juga merupakan presiden dari sebuah organisasi bernama Aliansi untuk Alliance for the Development and Improvement of Breeds. Dia telah memenangkan lusinan hadiah dan menjadi selebritas di Senegal.

Perang, sanksi ekonomi, dan efeknya pada ladoum

Selama Tabaski, banyak keluarga Muslim yang lebih miskin berjuang bahkan untuk membeli domba biasa.

Tahun ini situasinya sangat mengerikan bagi penduduk Senegal. Perang di Ukraina menaikkan harga bahan bakar dan tanaman sereal untuk pakan domba. Padahal, di beberapa tempat tidak tersedia padang rumput. “Beberapa petani bahkan telah menambah makanan ternak mereka dengan karton,” tulis Bradpiece.

Sanksi ekonomi yang baru-baru ini dicabut yang dikenakan pada Mali — yang secara tradisional merupakan mitra dagang terpenting Senegal — juga menimbulkan risiko pasokan.

Baca Juga: Kotoran Domba Purba, Ungkap Bangsa Pertama di Kepulauan Faroe

 Baca Juga: Ikan Kepala Domba 'Bergigi Manusia' Terpancing di Amerika Serikat

 Baca Juga: Cikal Bakal Puding Yaitu Haggis yang Berasal dari Bagian Dalam Domba

 Baca Juga: Praktik Peternakan Domba Arab Kuno Terungkap Berkat Mumi Domba 

“Akan ada kekurangan pasokan yang parah,” prediksi Mady Diakhaby, sekretaris jenderal kamar dagang di Kédougou, yang terletak di perbatasan Senegal-Mali. “Sebagian besar domba kami berasal dari Mali dan sekarang perbatasan ditutup.”

Hal ini berdampak langsung pada harga domba, tidak hanya ladoum tapi domba lainnya. Bahkan domba paling kurus sekarang dijual minimal $130 (sekitar 2 juta rupiah).

Pemerintah melakukan apa yang dapat dilakukan untuk mencegah kenaikan biaya lebih lanjut. Tapi sejauh menyangkut Tabaski, solidaritas penduduk Senegal pun terlihat. Mereka mengupayakan agar sebanyak mungkin orang dapat merayakan Tabaski dan menikmati daging kurban. Adalah umum bagi rumah tangga yang lebih kaya untuk berbagi domba mereka dengan yang kurang mampu. Sama seperti yang terjadi saat Idul Adha di Indonesia.

“Saya ingin sekali membeli ladoum untuk anak-anak saya. Tapi saya pikir jika saya punya uang, saya akan membeli banyak domba yang lebih kecil untuk dibagikan kepada teman-teman saya,” kata Fatou Sen kepada Bradpiece.