Dari Babilonia hingga Romawi, Begini Perayaan Tahun Baru di Zaman Kuno

By Sysilia Tanhati, Senin, 2 Januari 2023 | 09:00 WIB
Perayaan Tahun Baru selalu diisi dengan syukur dan harapan masa yang baik. Bagaimana perayaan Tahun Baru di zaman kuno, dari Babilonia hingga Romawi? (Mostafameraji)

Nowruz berfokus pada kelahiran kembali yang menyertai kembalinya musim semi. Para raja akan menggunakan hari itu untuk mengadakan perjamuan mewah, membagikan hadiah, dan mengadakan audiensi dengan rakyat.

Tradisi lain termasuk pesta, bertukar hadiah dengan anggota keluarga dan tetangga, menyalakan api unggun, mewarnai telur dan memercikkan air untuk melambangkan penciptaan.

Salah satu ritual unik yang muncul sekitar abad ke-10 melibatkan pemilihan "Penguasa Nowruzian". Seorang rakyat dipilih untuk berpura-pura menjadi raja selama beberapa hari sebelum "digulingkan" menjelang akhir festival.

Nowruz berkembang pesat dari waktu ke waktu, tetapi banyak dari tradisi kunonya—khususnya penggunaan api unggun dan telur berwarna—tetap menjadi bagian dari hari raya modern.

Perayaan Janus di zaman Romawi Kuno

Tahun Baru Romawi juga awalnya berhubungan dengan titik balik musim semi. Namun seiring dengan berjalannya waktu, perayaan Tahun Baru dilakukan setiap tanggal 1 Januari.

Bagi orang Romawi, bulan Januari memiliki makna khusus. Namanya berasal dari dewa bermuka dua Janus, dewa perubahan dan permulaan. Janus dipandang secara simbolis melihat ke belakang ke masa lalu dan masa depan ke masa baru. “Konsep itu pun kemudian disesuaikan dengan konsep transisi dari satu tahun ke tahun berikutnya,” tambah Andrews.

Janus adalah salah satu dewa kebanggaan orang Romawi kuno. Sering dikaitkan dengan gerbang, permulaan, dan transisi, Janus biasanya bermuka dua. (Sebastian Münster)

Setiap tanggal 1 Januari, orang Romawi merayakan Tahun Baru dengan memberikan persembahan kepada Janus. Harapannya, mereka akan mendapatkan keberuntungan untuk tahun baru. Tanggal 1 Januari dipandang sebagai persiapan untuk dua belas bulan berikutnya. Maka teman dan tetangga memulai tahun yang positif dengan saling bertukar harapan baik dan hadiah berupa buah ara dan madu.

Menurut penyair Ovid, sebagian besar orang Romawi juga memilih untuk bekerja setidaknya pada sebagian Hari Tahun Baru. “Pasalnya, kemalasan dipandang sebagai pertanda buruk selama sisa tahun itu,” Andrews menambahkan lagi.

Tahun Baru Imlek

Salah satu tradisi tertua yang masih dirayakan hingga saat ini adalah Tahun Baru Imlek. Perayaan ini diyakini berasal lebih dari 3.000 tahun yang lalu pada masa Dinasti Shang.