Anjing, Sahabat Orang Mesir Kuno yang Diasosiasikan dengan Anubis

By Sysilia Tanhati, Rabu, 4 Januari 2023 | 12:00 WIB
Bahkan sejak zaman Mesir kuno, anjing sudah menjadi sahabat setia bagi manusia. (Jon Bodsworth)

Sementara orang Mesir kuno secara ritual mengorbankan jutaan anjing untuk menenangkan Anubis, pembunuhan anjing tanpa izin bisa mengakibatkan hukuman berat.

Jika anjing diikat dan dimiliki oleh seseorang kemudian dibunuh maka itu dianggap sebagai kejahatan besar. Pelakunya bisa dihukum mati.

Karena Anubis adalah dewa kematian, pelaku akan disiksa bahkan setelah kematiannya. Seperti dalam kasus kucing, meninggalnya seekor anjing keluarga menimbulkan kesedihan yang sama seperti manusia. Anggota keluarga akan mencukur alis mereka untuk meratapi kepergian anjing tersebut.

Anjing di Mesir kuno selalu diberi nama, nama mereka tertulis di kalung lehernya.

Baca Juga: Anubis, Dewa dengan Rupa Serigala yang Disembah di Mesir hingga Romawi

 Baca Juga: Anubis, Julukan Fosil Paus Purba Mesir yang Bisa Berjalan di Darat

 Baca Juga: Mengapa Sphinx Versi Mesir Kuno dan Yunani Kuno Sangat Berbeda?

 Baca Juga: Kisah Bencana Alam Ra Mesir Kuno, Menyelamatkan Manusia Lewat Bir

Baik rakyat jelata maupun bangsawan memuja anjing, termasuk firaun. Anjing Abuwtiyuw (atau Abutiu), yang mati pada 2280 Sebelum Masehi, adalah anjing penjaga kerajaan. Anjing itu menerima penguburan seremonial yang rumit di Nekropolis Giza atas perintah firaun yang tidak dikenal.

Peran anjing terus berlanjut hingga. Karena alasan itu, orang Mesir kuno membuat mumi anjing dan menguburkannya di peti mati khusus. Peti mati anjing bahkan dihias dengan rumit.

Memang, orang Mesir kuno menyukai anjing mereka. Banyak adegan makam menggambarkan hewan peliharaan dan anjing pemburu di samping tuannya. Mereka duduk dengan sabar di bawah kursi atau menemani tuannya berburu.

Bahkan setelah aneksasi Romawi atas Mesir, anjing mempertahankan tempat khusus mereka sebagai “sahabat terbaik manusia” di tanah Firaun.