Mengejutkan, Masyarakat Yunani Kuno Memiliki Adat Menikahi Sepupu

By Ricky Jenihansen, Rabu, 18 Januari 2023 | 12:00 WIB
Keluarga Zaman Perunggu memanen biji-bijian. Sangat umum masyarakat Yunani kuno menikahi sepupu pertama. (Nikola Nevenov)

Nationalgeographic.co.id—Tim ilmuwan internasional telah menganalisis genom kuno yang dapat memberikan wawasan tentang aturan kekerabatan dan pernikahan di Kreta Minoan dan Yunani Mycenaean. Mereka menemukan hal yang mengejutkan, ternyata pilihan pasangan hidup masyarakat Yunani kuno ditentukan oleh kekerabatan, yaitu menikahi sepupu pertama.

Analisis mereka telah memberikan wawasan yang benar-benar baru tentang aturan pernikahan Zaman Perunggu dan struktur keluarga di Yunani. Temuan mereka telah diterbitkan di Nature Ecology & Evolution dengan judul "Ancient DNA reveals admixture history and endogamy in the prehistoric Aegean."

Ketika arkeolog sebelumnya menemukan makam poros kaya emas di Mycenae dengan topeng emasnya yang terkenal lebih dari 100 tahun yang lalu, dia hanya bisa berspekulasi tentang hubungan orang-orang yang terkubur di dalamnya.

Sekarang, dengan bantuan analisis genom kuno, untuk pertama kalinya dimungkinkan untuk mendapatkan wawasan tentang aturan kekerabatan dan pernikahan di Kreta Minoan dan Yunani Mycenaean.

Tim peneliti dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology (MPI-EVA), bersama dengan tim mitra internasional, menganalisis lebih dari 100 genom orang-orang Zaman Perunggu dari Laut Aegea.

“Tanpa kerja sama yang baik dengan mitra kami di Yunani dan seluruh dunia, ini tidak akan mungkin terjadi,” kata arkeolog Philipp Stockhammer, salah satu penulis utama studi tersebut.

Gambaran hidup: panen zaitun di Zaman Perunggu Aegean. (Nikola Nevenov)

Pohon keluarga biologis pertama dari keluarga Mycenaean

Berkat kemajuan metodologi baru-baru ini dalam produksi dan evaluasi kumpulan data genetik kuno. Hal itu menunjukkan pohon keluarga biologis pertama dari keluarga Mycenaean.

Dengan demikian, kini dimungkinkan untuk menghasilkan data ekstensif bahkan di wilayah dengan pelestarian DNA yang bermasalah karena kondisi iklim, seperti Yunani.

Untuk desa kecil Mycenaean pada abad ke-16 SM, bahkan dimungkinkan untuk merekonstruksi kekerabatan penghuni rumah tersebut, silsilah keluarga pertama yang sejauh ini telah direkonstruksi secara genetis untuk seluruh wilayah Mediterania kuno.

Sosok dewi Minoan yang terkenal, disesuaikan secara artistik dan digambarkan memegang rantai DNA. (Eva Skourtanioti)

Rupanya, beberapa anak laki-laki masih tinggal di desa kecil orang tua mereka di usia dewasa. Setidaknya anak-anak mereka dimakamkan di sebuah makam di bawah halaman perkebunan.

Salah satu istri yang menikah di rumah tersebut membawa saudara perempuannya ke dalam keluarga, karena anaknya juga dimakamkan di kuburan yang sama.

Namun, temuan lain benar-benar tidak terduga, mereka mengungkapkan adat untuk menikahi sepupu pertama yang sangat lazim. Di Kreta dan pulau-pulau Yunani lainnya, serta di daratan, 4000 tahun yang lalu sangat umum untuk menikahi sepupu pertama.

Baca Juga: Tradisi Seks di Yunani Kuno dan Perbedaannya di Zaman Modern

Baca Juga: Temuan Kerangka Ungkap Kehidupan Keseharian Atlet Yunani Kuno

Baca Juga: Kisah Thesus, Pahlawan Yunani Kuno yang Hebat Melawan Monster Minotaur

Baca Juga: Tak Ada Surga dan Neraka, Inilah Kehidupan Akhirat Yunani Kuno

"Lebih dari seribu genom kuno dari berbagai wilayah di dunia kini telah diterbitkan, tetapi tampaknya sistem pernikahan kerabat yang ketat seperti itu tidak ada di tempat lain di dunia kuno," kata Eirini Skourtanioti, penulis utama studi tersebut yang melakukan analisis.

"Ini benar-benar mengejutkan kami semua dan menimbulkan banyak pertanyaan."

Bagaimana aturan pernikahan ini bisa dijelaskan, tim peneliti hanya bisa berspekulasi. "Mungkin ini adalah cara untuk mencegah tanah pertanian yang diwariskan semakin terbagi?"

"Bagaimanapun, itu menjamin kesinambungan keluarga tertentu di satu tempat, yang merupakan prasyarat penting untuk menanam zaitun dan anggur, misalnya," Stockhammer curiga.

“Yang pasti adalah analisis genom kuno akan terus memberi kita wawasan baru yang fantastis tentang struktur keluarga kuno di masa depan,” tambah Skourtanioti.