Nationalgeographic.co.id—Thesus adalah raja dan pahlawan Athena dalam mitologi Yunani, anak dari Raja Aegeus dan Aethra. Theseus adalah pahlawan seperti Perseus, Kadmos, atau Herakles.
Dilansir Theoi, asal usul Thesus lahir berawal dari kisah cinta sang ayah, raja Aegeus yang memiliki beberapa wanita dalam hidupnya. Tetapi tidak satupun dari mereka mampu melahirkan seorang putra yang akan menjadi ahli warisnya. Jadi, raja, yang putus asa itu mencari jalan ke depan, memutuskan untuk berkonsultasi dengan peramal (oracle) Delphi. Dia ingin tahu apa yang bisa dilakukan untuk mendapatkan seorang putra.
Tanggapan peramal cukup samar, dan Aegeus tidak mengerti apa yang peramal maksud dengan pernyataannya. Peramal menjelaskan kepadanya bahwa yang harus dia lakukan hanyalah membuka karung anggurnya sebelum dirinya tiba di Athena.
Dalam perjalanan pulang, Aegeus pergi ke istana raja yang bijak, Pittheus dari Troezen. Mereka adalah orangtua dari putri Aethra. Kemudian. Aegeus menjelaskan kepadanya apa yang dikatakan oracle. Raja yang bijak segera memahami ramalan itu. Jadi, Pittheus membuat Aegeus mabuk dan menawarkan putrinya Aethra kepada raja untuk bermalam bersamanya. Malam itu, dewi Athena mengunjungi Aethra dalam mimpi.
Dia menyuruhnya pergi ke pantai dan memberikan persembahan kepada para dewa agar keturunannya diberkati oleh mereka. Dia menurut. Sesampainya di sana Poseidon, dewa lautan muncul dari air. Aethra kemudian hamil.
Ketika Aegeus mengetahui kehamilannya, dia memerintahkannya untuk tidak memberi tahu siapa pun bahwa anak yang dikandungnya adalah miliknya. Alih-alih memberitahunya bahwa ketika dia sudah dewasa, dia harus pergi ke Athena dan mengambil tempat yang selayaknya sebagai Pangeran Attica. Anak itu juga harus membawa pedang Aegeus, yang ditempatkan di bawah sebuah batu besar. Begitu anak laki-laki itu cukup kuat untuk mengangkatnya, dia akan mengambil pedang itu dan membawanya ketika dia pergi ke Athena.
Aethra menurut dan kemudian melahirkan bayi laki-laki yang tampan. Namanya Theseus. Dia dibesarkan oleh kakeknya yang bijak, yang membentuknya menjadi pahlawan.
Perjalanan Theseus ke Athena
Ketika Theseus beranjak dewasa, tibalah waktunya baginya untuk pergi ke kota Athena. Jadi dia mengambil pedang ayahnya dari bawah batu besar dan memulai perjalanan ke Athena dengan berjalan kaki. Itu panjang, sulit, dan penuh dengan bahaya yang tak terhitung di setiap belokan. Tetapi Theseus tidak mengenal rasa takut dan merintis jalan untuk mencapai ayahnya yang belum pernah dia temui.
Dalam perjalanannya ke sana, Theseus muda bertemu dengan banyak pencuri. Salah satunya Periphetes yang terkenal dengan gada besinya. Theseus melucuti dan membunuhnya menggunakan tongkatnya dan melanjutkan perjalanannya.
Kemudian dia berpapasan dengan Cercyon yang terkenal karena menantang semua orang yang dia temui untuk pertarungan satu lawan satu tanpa senjata. Dia membunuh lawannya saat mereka kalah.
Ini tidak mengintimidasi Theseus. Dia menaklukkan Cercyon menggunakan teknik pertarungan mematikan yang belum pernah disaksikan sebelumnya. Hari ini, ia dianggap sebagai penemu gulat Yunani-Romawi.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR