Hürrem Sultan, Budak Rusia yang Jadi Permaisuri di Kekaisaran Ottoman

By Sysilia Tanhati, Minggu, 22 Januari 2023 | 13:00 WIB
Hürrem Sultan dijual di pasar budak Kekaisaran Ottoman. Takdir akhirnya membuat wanita Rusia itu menjadi permaisuri kaisar Ottoman. (Titian )

Baca Juga: Saling Serang Antara Tentara Austria Buat Ottoman Menang Mudah

Baca Juga: Selidik Pedang Bermata Satu Bajak Laut Turki Era Kesultanan Utsmaniyah 

Suleiman pun berhenti untuk bercakap-cakap dengannya. “Ia terpesona oleh sifat periangnya, dan kemampuannya untuk bercakap-cakap,” tambah Nitschke. Benar atau tidaknya kisah ini, kita tidak akan pernah tahu.

Dalam cerita lain, ibu Suleiman, Hafsa Sultan, yang memilih Hürrem untuk menghabiskan malam menyenangkan dengan putranya. Ada ratusan wanita di harem Sultan dan kemungkinan untuk bertemu langsung dengan sultan sangat kecil. Dalam persiapan pertemuan ini, Hürrem dimandikan, dicukur, dan diurapi dengan minyak wangi. Ia mengenakan pakaian bagus untuk menyenangkan tuannya.

Selir kesayangan yang terbaru

Namun pertemuan pertama mereka berlangsung, takdir memutuskan bahwa Hürrem akan menghabiskan malam dengan Suleiman. Kombinasi kecantikan dan sifat hangatnya membuat Sulaiman terus-menerus memanggil Hürrem untuk menemaninya.

Suleiman sudah punya kekasih, yang juga pendampingnya. Namanya Mahidevran Sultan dan dia telah memberi Suleiman seorang putra. Menjadi kesayangan sultan membuat Muhidevran mengambil tindakan sendiri dan menyerang Hürrem. Ia menggaruk wajah selir kesayangan sultan.

Ketika Suleiman memanggil Hürrem malam itu, dia menolak untuk menemuinya karena penampilannya. Penasaran, Suleiman memanggilnya lagi dan melihat bekas di wajahnya akibat Muhidevran.

Awalnya, Hürrem Sultan merupakan hadiah bagi Suleiman muda (kelak menjadi Suleiman yang Agung). Sang budak diangkat menjadi selir dan akhirnya menduduki posisi permaisuri. (Titian)

Posisi Hürrem sebagai selir kesayangan Sultan semakin kokoh setelah kejadian ini. Peristiwa ini menggambarkan tentang betapa pintarnya Hürrem. Ini menunjukkan bahwa dia secara naluriah tahu bagaimana memainkan permainan politik untuk keuntungan terbaiknya.

Istri, ibu, dan penguasa

Suleiman yang Agung menjadi sultan Kekaisaran Ottoman pada tahun 1520, kira-kira pada waktu yang sama ketika Hürrem menjadi selirnya. Sang selir kesayangan memberinya seorang putra, Mehmed, pada tahun berikutnya.