Harem Kota Terlarang: Kehidupan Selir dan Kasim Kaisar Tiongkok

By Sysilia Tanhati, Jumat, 27 Januari 2023 | 16:00 WIB
Kota Terlarang yang menjadi istana Kaisar Tiongkok juga memiliki harem, selir, dan kasim. Seperti apa kehidupan mereka di istana? (Wikipedia)

Nationalgeographic.co.id—Kota Terlarang (Forbidden City) merupakan istana kaisar Tiongkok selama 500 tahun. Di sini, 24 kaisar, bangsawan, dan pekerja tinggal sejak antara 1420 sampai 1912. Seperti Kekaisaran Ottoman, kaisar Tiongkok pun memiliki harem sendiri. Meminjam istilah harem dari bahasa Arab, ini adalah tempat terlarang yang hanya ditempati oleh wanita kekaisaran. Kaisar Tiongkok memiliki sejumlah selir yang menempati harem. Selain melayani kaisar, para kasim juga ditugaskan untuk melayani selir. Hanya kasimlah yang boleh mengantarkan selir ke ruangan kaisar jika diperintahkan. Bagaimana kehidupan selir dan kasim para Kaisar Tiongkok di harem Kota Terlarang?

Wanita penghuni Kota Terlarang: permaisuri, selir, dan pelayan

Semua wanita yang tinggal di Kota Terlarang diasingkan di tempat tinggal kekaisaran jauh di dalam istana. "Mereka dibatasi di pelataran dalam dan dilarang keluar dari bagian utara," tulis Marcelo Duhalde di laman South China Morning Post.

Sebagian besar wanita di Kota Terlarang dipekerjakan sebagai pelayan. Selain pelayan, ada juga sekelompok selir terpilih yang bertugas melahirkan anak bagi kaisar sebanyak yang ia mampu. Mereka yang melahirkan anak laki-laki diangkat menjadi selir resmi kekaisaran, dengan permaisuri (istri resmi kaisar) di puncak urutan kekuasaan.

Bagaimana seorang selir dipilih?

Wanita dipilih sebagai xiunu (perempuan anggun) untuk kekaisaran sejak Dinasti Jin (265-420 Masehi). Kriteria untuk menyeleksi para wanita ini berubah-ubah, tergantung pada kaisar yang berkuasa. "Di dinasti Ming, misalnya, tidak ada rumah tangga yang dibebaskan dari pemilihan," tambah Duhalde. Menurut undang-undang, semua wanita muda yang belum menikah menjalani proses seleksi xiunu. Hanya anak perempuan yang menikah atau dengan cacat fisik yang dibebaskan.

Tetapi Kaisar Qing Shunzhi (1638-61) mulai mengecualikan sebagian besar populasi Han. Ia membatasi seleksi pada keluarga “Delapan Panji”, yang sebagian besar adalah Manchuria dan Mongolia. (Delapan Panji adalah kerangka administrasi dan militer Manchuria.)

Kriteria untuk penyeleksian

Selama dinasti Qing, gadis-gadis dibawa pada hari yang ditentukan ke Gerbang Shenwu di Kota Terlarang untuk diperiksa. Mereka akan didampingi oleh orang tua, atau kerabat terdekat, bersama dengan kepala marga dan pejabat setempat.

Ada 4 hal yang menjadi kriteria, yaitu kecantikan, kesehatan fisik, melewati ujian dengan baik, dan bisa melayani ibu kaisar.

Latar belakang sosial bukanlah penghalang dan banyak kaisar memilih selir dari kalangan masyarakat umum. "Permaisuri adalah satu-satunya pengecualian, dia selalu dipilih dari keluarga pejabat tinggi," kata Duhalde lagi.

Kurang dari seratus kandidat akan dipilih untuk menghabiskan beberapa malam dengan wanita yang berspesialisasi dalam melatih dan mengelola pelayan. Tubuh kandidat diperiksa untuk infeksi kulit, rambut tubuh, bau badan, dan lainnya.