Mengapa Arkeolog Enggan Membuka Makam Kaisar Pertama Tiongkok?

By Sysilia Tanhati, Selasa, 7 Februari 2023 | 14:48 WIB
Mausoleum kaisar pertama Tiongkok, Qin Shi Huang, adalah temuan arkeolog terpenting dalam sejarah. Tapi makam kaisar justru belum dibuka hingga kini. (Kevin Olson)

Membuka makam juga mungkin bisa mendatangkan bahaya menakutkan. Mungkin ini mirip dengan kutukan mumi firaun. Sejarawan Tiongkok kuno Sima Qian sekitar 100 tahun setelah kematian Qin Shi Huang menjelaskan soal makam itu. “Ia mengungkapkan bahwa makam terhubung dengan jebakan yang dirancang untuk membunuh setiap penyusup,” kata Hale lagi. Apakah ini hal utama yang ditakuti oleh para arkeolog?

“Istana dan menara indah untuk seratus pejabat dibangun. Makam itu dipenuhi dengan artefak langka dan harta karun yang luar biasa. Pengrajin diperintahkan untuk membuat busur dan anak panah yang disiapkan untuk menembak siapa saja yang memasuki makam. Merkuri digunakan untuk menyimulasikan seratus sungai, Yangtze dan Sungai Kuning, dan laut besar. Itu diatur untuk mengalir secara mekanis,” Tulis Sima Qian.

Bahkan jika senjata busur berusia 2.000 tahun tidak bekerja, catatan ini menunjukkan banjir merkuri cair dapat menyapu penggali makam.

Baca Juga: Mengapa Kaisar Tiongkok Memiliki Banyak Harem? Ini Alasannya!

Baca Juga: Alih-Alih Ribuan Harem, Kaisar Tiongkok Ini Hanya Memiliki Satu Istri

Baca Juga: Layani Kaisar Tiongkok di Akhirat, Harem dan Budak Dikubur Hidup-Hidup

Baca Juga: Terikat Protokol, Begini Keseharian Kaisar Tiongkok di Kota Terlarang

Itu mungkin terdengar seperti ancaman kosong. Namun penelitian ilmiah mengamati konsentrasi merkuri di sekitar makam. “Mereka menemukan tingkat yang jauh lebih tinggi daripada di tempat lain pada umumnya,” tambah Hale.

Merkuri sangat mudah menguap mungkin keluar melalui retakan dan penyelidikan mendukung catatan sejarah kuno di makam tersebut. Makam kaisar pertama Tiongkok diyakini tidak pernah dibuka atau dijarah hingga kini.

Untuk saat ini, makam Qin Shi Huang tetap tersegel dan tidak terlihat. Namun bukan berarti makam bersejarah itu dilupakan. Di masa depan, mungkin saja kemajuan ilmiah akhirnya dapat menggali rahasia yang tersimpan di dalamnya tanpa gangguan selama sekitar 2.000 tahun lebih.