Mengapa Arkeolog Enggan Membuka Makam Kaisar Pertama Tiongkok?

By Sysilia Tanhati, Selasa, 7 Februari 2023 | 14:48 WIB
Mausoleum kaisar pertama Tiongkok, Qin Shi Huang, adalah temuan arkeolog terpenting dalam sejarah. Tapi makam kaisar justru belum dibuka hingga kini. (Kevin Olson)

Nationalgeographic.co.id—Pada 1974, salah satu temuan arkeologi terpenting sepanjang masa ditemukan di sebuah ladang sederhana di provinsi Shaanxi, Tiongkok. Saat menggali, petani menemukan pecahan sosok manusia yang terbuat dari tanah liat. Pecahan tanah liat itu menuntun arkeolog ke makam kaisar pertama Tiongkok, Qin Shi Huang. Namun alih-alih membukanya, makam tersebut tetap tidak tersentuh hingga kini. Mengapa arkeolog enggan menggalinya?

Tentara terakota penjaga makam kaisar pertama Tiongkok

Temuan potongan kecil itu hanyalah puncak gunung es. Penggalian arkeologi mengungkapkan bahwa ladang itu berada di atas sejumlah lubang raksasa. Lubang itu penuh sesak dengan ribuan model terakota tentara dan kuda perang seukuran aslinya. “Bahkan pejabat terhormat dan hewan lainnya turut berkumpul di sana,” tulis Tom Hale di lama IFL Science.

Tampaknya misi tentara terakota ini adalah untuk menjaga makam Qin Shi Huang yang berada tidak jauh dari sana. Ia adalah kaisar pertama yang tangguh dari Dinasti Qin yang memerintah dari tahun 221 hingga 210 Sebelum Masehi.

Makam sang kaisar belum dibuka oleh arkeolog, mengapa?

Sebagian besar pekuburan yang mengelilingi mausoleum telah dieksplorasi. Namun justru makam kaisar sendiri tidak pernah dibuka meskipun ada banyak intrik yang mengelilinginya.

Alasan utama di balik keragu-raguan ini adalah para arkeolog khawatir tentang bagaimana penggalian dapat merusak makam sehingga dapat kehilangan informasi sejarah yang penting.

Saat ini, hanya teknik arkeologi invasif yang dapat digunakan untuk memasuki makam. Namun teknologi itu berisiko tinggi menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.

Salah satu contoh paling jelas dari hal ini berasal dari penggalian kota Troya pada tahun 1870-an oleh Heinrich Schliemann. Dalam ketergesaan dan kenaifannya, ia menghancurkan hampir semua jejak kota yang ingin ditemukan. Karena itu, arkeolog memilih untuk bersabar agar tidak terjadi kesalahan yang sama lagi.

Para ilmuwan melontarkan gagasan untuk menggunakan teknik non-invasif tertentu untuk melihat ke dalam makam. Salah satu idenya adalah memanfaatkan muon. Itu adalah produk subatomik dari sinar kosmik yang bertabrakan dengan atom di atmosfer bumi. Muon dapat mengintip melalui struktur sehingga berfungsi seperti sinar-X tingkat lanjut. Namun, sepertinya sebagian besar proposal ini lambat untuk diluncurkan.

Meski kejam, kaisar Tiongkok pertama berjasa besar. Kaisar Qin Shi Huangdi menyatukan wilayah yang bertikai dan membentuk Tiongkok bersatu. (Wikipedia)

Bahaya yang mengintai saat membuka makam

Membuka makam juga mungkin bisa mendatangkan bahaya menakutkan. Mungkin ini mirip dengan kutukan mumi firaun. Sejarawan Tiongkok kuno Sima Qian sekitar 100 tahun setelah kematian Qin Shi Huang menjelaskan soal makam itu. “Ia mengungkapkan bahwa makam terhubung dengan jebakan yang dirancang untuk membunuh setiap penyusup,” kata Hale lagi. Apakah ini hal utama yang ditakuti oleh para arkeolog?

“Istana dan menara indah untuk seratus pejabat dibangun. Makam itu dipenuhi dengan artefak langka dan harta karun yang luar biasa. Pengrajin diperintahkan untuk membuat busur dan anak panah yang disiapkan untuk menembak siapa saja yang memasuki makam. Merkuri digunakan untuk menyimulasikan seratus sungai, Yangtze dan Sungai Kuning, dan laut besar. Itu diatur untuk mengalir secara mekanis,” Tulis Sima Qian.

Bahkan jika senjata busur berusia 2.000 tahun tidak bekerja, catatan ini menunjukkan banjir merkuri cair dapat menyapu penggali makam.

Baca Juga: Mengapa Kaisar Tiongkok Memiliki Banyak Harem? Ini Alasannya!

Baca Juga: Alih-Alih Ribuan Harem, Kaisar Tiongkok Ini Hanya Memiliki Satu Istri

Baca Juga: Layani Kaisar Tiongkok di Akhirat, Harem dan Budak Dikubur Hidup-Hidup

Baca Juga: Terikat Protokol, Begini Keseharian Kaisar Tiongkok di Kota Terlarang

Itu mungkin terdengar seperti ancaman kosong. Namun penelitian ilmiah mengamati konsentrasi merkuri di sekitar makam. “Mereka menemukan tingkat yang jauh lebih tinggi daripada di tempat lain pada umumnya,” tambah Hale.

Merkuri sangat mudah menguap mungkin keluar melalui retakan dan penyelidikan mendukung catatan sejarah kuno di makam tersebut. Makam kaisar pertama Tiongkok diyakini tidak pernah dibuka atau dijarah hingga kini.

Untuk saat ini, makam Qin Shi Huang tetap tersegel dan tidak terlihat. Namun bukan berarti makam bersejarah itu dilupakan. Di masa depan, mungkin saja kemajuan ilmiah akhirnya dapat menggali rahasia yang tersimpan di dalamnya tanpa gangguan selama sekitar 2.000 tahun lebih.