Bagaimana Tradisi Pemberian Cokelat di Hari Kasih Sayang Berawal?

By Sysilia Tanhati, Selasa, 14 Februari 2023 | 14:00 WIB
Pemberian hadiah cokelat identik dengan hari Kasih Sayang atau Valentine’s Day. Bagaimana tradisi memberi cokelat ini bermula? (Luiz Paulo R Santos)

“Selama Lupercalia, orang Romawi mabuk. Mereka bahkan tidak mengenakan busana,” ungkap Noel Lenski, seorang sejarawan di University of Colorado. Para wanita muda mengantre agar para pria memukul mereka, tambahkan. Bagi orang Romawi, perempuan yang dipukul oleh pria pada festival Lupercalia akan menjadi subur. Hal ini tentu sangat berbeda dengan perayaan hari Kasih Sayang saat ini.

Di balik keceriaan hari kasih sayang ada kisah misterius dan mengerikan. Di tanggal yang sama terjadi pemenggalan kepala dan bagian tubuh seorang martir yaitu Santo Valentinus.

Martir Katolik Santo Valentinus dipenggal pada tanggal itu di abad ketiga. Konon ia dihukum karena melanggar larangan Romawi untuk melakukan pernikahan.

Baca Juga: Misteri Tulang Belulang Santo Valentinus, Pelopor Hari Kasih Sayang

Baca Juga: Tak Hanya Menjadi Mood Booster, Cokelat Juga Meningkatkan Daya Ingat

Baca Juga: Tak Selalu Tentang Cinta, Berikut Kisah-kisah di Balik Hari Valentine

Baca Juga: Sulawesi Utara, Provinsi dengan Penduduk Paling Romantis di Indonesia 

Lalu mengapa muncul hari Kasih Sayang? Menurut Henry Kelly, seorang profesor sejarah dan teologi di UCLA, ini diciptakan oleh penulis Geoffrey Chaucer dari Inggris. Chauser menulis “The Cult of St. Valentine” yang kemudian menjadi pemicu perayaan tahunan ini. Kelly mengatakan kisah-kisah romantis yang dikaitkan dengan Santo Valentinus adalah "fiktif".

Saat hampir seluruh dunia merayakan hari Kasih Sayang, orang-orang dari Italia hingga Irlandia mengunjungi gereja-gereja tertentu.

Jadi bagaimana cokelat menjadi suguhan khas di hari Kasih Sayang?

Jadi perayaan cinta menciptakan momennya sendiri. Cara untuk menunjukkan kasih sayang itu berubah dari waktu ke waktu. Dulu, para kekasih bertukar kata dan sumpah. Kemudian hari Kasih Sayang berubah menjadi hari di mana mereka bertukar kartu ucapan dan hadiah mahal.

Untuk meningkatkan penjualan permen dan cokelat di antara Natal dan Paskah, orang menyebarkan tradisi pemberian cokelat di hari Kasih Sayang. Kemudian, di era Victoria, orang-orang terobsesi dengan renda dan suvenir. Ini mendorong pembuat cokelat untuk membuat kotak dekoratif berbentuk hati untuk memeriahkan hari Kasih Sayang.

Kini, cokelat seakan menjadi hadiah wajib bagi para kekasih di hari Kasih Sayang.