Akibat Kaisar Tiongkok 'Gila' Bertukang, Kasim Jalankan Pemerintahan

By Sysilia Tanhati, Senin, 20 Februari 2023 | 17:00 WIB
Kaisar Tianqi merupakan kaisar Tiongkok kontroversial dari Dinasti Ming. Kegemarannya akan pertukangan membuat ia menyerahkan tugas kekaisaran pada kasim.
Kaisar Tianqi merupakan kaisar Tiongkok kontroversial dari Dinasti Ming. Kegemarannya akan pertukangan membuat ia menyerahkan tugas kekaisaran pada kasim. (National Palace Museum)

Beberapa hari sebelum ledakan, orang-orang melihat awan berwarna-warni dan hitam dan mendengar beberapa jenis musik yang tidak dapat dijelaskan. Bahkan beberapa patung dewa api dilaporkan bergetar hebat.

Pada hari ledakan itu, bola api besar melesat ke langit dan meledak. Bersamaan dengan ledakan yang mengejutkan, debu, retakan, darah, dan potongan-potongan tubuh menyebar. Tangisan dan jeritan pun memenuhi ibu kota.

Putra mahkota Kaisar Tianqi tewas dalam ledakan ini, begitu pula lebih dari 20.000 orang lainnya.

Kaisar yang ketakutan akan pertanda

Bencana misterius ini membuat Kaisar Tianqi percaya bahwa dia adalah seorang raja yang mengerikan. Ia pun mengkritik dirinya dan berusaha untuk menjadi kaisar yang lebih baik. Namun, tidak ada perubahan.

“Pada tahun yang sama setelah ledakan, bencana banjir dan kekeringan terjadi di berbagai tempat di Tiongkok,” Lotha menambahkan. Sementara sejumlah besar warga sipil menderita kemiskinan dan kelaparan.

Baca Juga: Kaisar Tiongkok Yu Menjinakkan Bencana Banjir Bandang Sungai Kuning

Baca Juga: Racikan Daun Teh Tertua Sedunia di Makam Zaman Kaisar Tiongkok

Baca Juga: Sun Yaoting, Kasim Terakhir Kekaisaran Tiongkok di Kota Terlarang

Baca Juga: Wei Zhongxian, Kasim Tiongkok yang Memiliki Kekuatan Setara Kaisar

Tahun berikutnya, Kaisar Tianqi sedang minum anggur dengan para kasim terdekatnya di sebuah perahu. Embusan angin menggulingkannya ke dalam danau. Lagi-lagi ini dianggapnya sebagai pertanda bahwa dewa murka.

Kematian Kaisar Tianqi

Setelah Kaisar Tianqi hampir mati tenggelam, dia sakit dan tidak memiliki ahli waris.

Kasim dan pengasuh kemudian berencana mencari bayi lagi untuk naik tahta. Dengan begitu, mereka dapat memimpin selama beberapa dekade lagi. Anehnya, Kaisar Tianqi bahkan setuju dengan ide konyol ini.

Istrinya, permaisuri Zhang Yan sangat menentang keputusan ini. Jadi dia membujuk suaminya untuk memberikan tahta kepada adik laki-lakinya yang berusia 16 tahun, Zhu Youjian. Ini lebih baik daripada memberikan takhta pada bayi tak dikenal yang mungkin menjadi kaisar boneka selamanya.

Zhu Youjian, satu-satunya saudara Kaisar Tianqi, sebenarnya tidak ingin naik takhta. Namun setelah dibujuk, ia pun setuju.

Kaisar Tianqi pun meninggal ketika dia baru berusia 22 tahun. Ia mewariskan kekaisaran yang kacau dengan banyak pejabat berbahaya namun kuat. Musuh nomaden Manchu yang kuat dan pemberontakan skala besar pun menjadi masalah bagi kaisar baru.