Nationalgeographic.co.id—Kota Terlarang (Forbidden City) adalah sebuah istana kekaisaran luas yang pernah menjadi tempat tinggal para kaisar Tiongkok. Istana ini merupakan keajaiban arsitektur kuno dan sejarah Tiongkok. Mencakup 720.000 meter persegi yang mengesankan, situs ini berisi koleksi terbesar struktur kayu kuno dari Kekaisaran Tiongkok.
Dengan lebih dari 800 bangunan dan hampir 9.000 ruangan, sangat mudah untuk tersesat dalam kemegahannya. Kota Terlarang di Beijing, Tiongkok, dibangun pada masa pemerintahan Kaisar Yongle dari Dinasti Ming. “Pembangunannya dimulai pada tahun 1406 M selesai pada tahun 1420,” tulis Wu Mingren di laman Ancient Origins. Sejak awal abad ke-15 hingga awal abad ke-20, Kota Terlarang menjadi istana dan kediaman kaisar Tiongkok Dinasti Ming dan Qing.
Istana yang terlarang bagi rakyat
Mengapa disebut Kota Terlarang? Kompleks istana ini terlarang bagi masyarakat Tiongkok pada umumnya di kala itu. Sehingga, mereka "dilarang" masuk tanpa izin. Kompleks itu adalah area eksklusif para kaisar, keluarga dekat, dan selir. Termasuk juga kasim, abdi dalem, dan pelayan.
Akses ke Kota Terlarang dikontrol dengan ketat, dengan jumlah individu terbatas yang diizinkan melewati temboknya. Bahkan pejabat tinggi hanya bisa memasuki area tertentu dari kompleks istana, tergantung pada pangkat dan statusnya. Siapa pun yang tertangkap tanpa izin di Kota Terlarang tanpa izin akan menghadapi hukuman berat, termasuk eksekusi.
Eksklusivitas Kota Terlarang dimaksudkan untuk menekankan status ketuhanan dan tertinggi kaisar, sebagai Putra Langit. Sebagai pusat sistem kekaisaran Tiongkok, istana ini melambangkan kekuasaan dan otoritas kaisar atas seluruh Tiongkok.
Pembangunan Kota Terlarang
“Kota Terlarang dibangun untuk menggantikan istana kekaisaran Dinasti Yuan yang dihancurkan,” tambah Mingren. Situs ini dipilih karena fitur fengsui yang menguntungkan. Terletak di utara istana kekaisaran Dinasti Yuan sebelumnya, tempat tinggal kaisar Tiongkok ini dikelilingi perbukitan di utara dan sungai di selatan.
Kota Terlarang dibangun sebagai replika 'Istana Ungu' di surga. “Itu karena kaisar Tiongkok diyakini sebagai Putra Surga,” kata Mingren. Sejumlah besar batu besar ditambang dan diangkut ke lokasi untuk konstruksinya. Konon yang terberat di antaranya berbobot lebih dari 220 ton.
Temuan arkeologi mengungkapkan bahwa blok terbesar untuk membangun Kota Terlarang bersumber dari tambang yang terletak 70 kilometer jauhnya. Roda ditemukan di Tiongkok kuno sekitar 1500 Sebelum Masehi, awalnya diyakini bahwa batu-batu besar diangkut menggunakan teknologi ini.
Namun, sebuah dokumen berusia 500 tahun diterjemahkan yang mengungkapkan bagaimana batu-batu raksasa itu meluncur berkilometer jauhnya di atas kereta luncur yang dibuat khusus. Keret aitu kemudian ditarik di atas jalur es basah yang licin selama 28 hari. Para pekerja menggali sumur setiap 500 meter untuk mendapatkan air yang dituangkan ke atas es untuk melumasinya. “Sehingga membuatnya lebih mudah untuk menggeser bebatuan,” tambah Mingren lagi.