Beberapa sejarawan percaya bahwa ritus enema dengan menggunakan cokelat bertujuan sebagai pengganti darah untuk menjalin hubungan dengan dewa atau leluhur, sehingga dipandang sakral.
Baca Juga: Di Balik Tradisi Aneh Elit Suku Maya Demi Miliki Mata Juling
Baca Juga: Peneliti Ungkap Pencemaran Merkuri Tingkat Tinggi di Kota Maya Kuno
Baca Juga: Melihat Kota Kuno Peninggalan Suku Maya di Dasar Danau Atitlan
Baca Juga: Sistem Penanggalan Maya dan Kepercayaan Tentang Akhir Kehidupan
Alih-alih meminumnya dengan cara biasa, minuman cokelat itu akan diberikan melalui enema—saluran anus—sebagai suatu ritus yang disakralkan dan dipertahankan bahkan sampai hari ini.
Enema adalah elemen sentral dalam kepercayaan spiritual dan mitologis dari berbagai budaya Mesoamerika, di mana ritual ini bahkan merupakan bagian dari kisah penciptaan Kerajaan Quiché Klasik di dataran tinggi barat Guatemala.
Enteogen Maya Kuno yang paling umum digunakan adalah minuman yang disebut balché. Itu dibuat dari kulit pohon polongan yang difermentasi dalam air dengan madu.
Maya menggunakan jamur halusinogen yang disebut k'aizalaj okox. Jamur itu dikonsumsi dalam upacara ritual. K'aizalaj okox digunakan sebagai campuran bubuk kering sehingga menghasilkan halusinasi yang kuat.
Selanjutnya, cokelat bukanlah satu-satunya bagian dari ritus enema, masih ada beberapa cairan pengobatan lainnya yang dimasukkan melalui dubur sebagai alternatif yang dipercaya efektif dalam dunia pengobatan Maya.