Nationalgeographic.co.id—Banyak dari Anda mungkin telah mempelajari dasar-dasar tentang Suku Maya melalui kelas sejarah yang dienyam selama SMA. Peradaban kuno ini diajarkan dalam kurikulum di Kelas X.
Kemungkinan besar di kelas X sudah diajarkan tentang peradaban Maya Kuno yang berasal dari Meksiko selatan, dan berkembang di Guatemala, Belize utara, hingga Honduras barat. Tetapi, mungkin hanya sedikit orang yang tahu betapa anehnya orang Maya.
Materi Suku Maya yang diajarkan di SMA masih bersifat mainstream. Saya berupaya untuk memberikan satu gambaran yang unik tentang tradisi aneh yang dimiliki oleh suku kuno di Meksiko ini.
Orang-orang Maya dianggap bukan hanya sekadar penikmat cokelat, melainkan penggila cokelat. Bahkan, mereka akan memfermentasi biji kakao mereka, menjadi minuman cokelat yang memabukkan.
Alih-alih meminumnya dengan cara biasa, "minuman cokelat itu akan diberikan melalui enema—saluran anus," tulis Shannon Quinn kepada History Collection dalam artikel berjudul Life In The Ancient Mayan Empire Was Unbelievably Strange terbitan 21 Februari 2023.
Orang-orang Maya bisa dikatakan aneh karena melakukan tradisi-tradisi yang tak biasa. Namun, bukan itu inti keanehan dari kajian ini. Mereka bisa saja memaksa anak-anak elit Maya untuk memiliki mata juling!
Sebut saja, di zaman modern seperti saat ini, jika kita melihat seseorang bermata juling, kita berusaha untuk tidak menatap matanya terlalu lama karena adanya mitos bahwa mata juling akan menular dan itulah yang dihindari setiap manusia modern.
Bahkan, jika perlu, banyak orang tua memilih untuk memberikan anak mereka tindakan operasi untuk memperbaiki kondisi mata yang juling. Mata juling dapat dipandang sebagai sebuah masalah.
Berbeda halnya dengan orang Maya yang justru menganggap bahwa mata juling adalah simbolisme kewibawaan dan tanda sebuah kebangsawanan. Faktanya, mereka juga percaya bahwa mata juling akan membuat seseorang lebih menarik secara fisik.
Oleh karenanya, semua elit bangsawan Maya Kuno bagaimanapun akan berusaha membuat mata anaknya menjadi juling sehingga muncul simbol kewibawaan dan tanda dominasi sosial sebagai anak bangsawan.
Mereka dipaksa menjadi seorang anak bermata juling. Para orang tua elit Maya akan berupaya menciptakan ritus dan tradisi aneh untuk membuat mata anaknya menjadi juling dengan cara menggantungkan seutas benang di antara mata bayi mereka.
Source | : | History Collection |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR