Mitos dan Gambaran Bangsa Viking yang Telanjur Kita Percayai

By Mahandis Yoanata Thamrin, Rabu, 1 Maret 2023 | 07:00 WIB
Para pemeran bangsa Viking di Polandia mengenakan zirah untuk bersiap-siap bertempur jarak dekat. Tidak semua Gambaran bangsa Viking yang sampai pada kita adalah benar. Apa saja mitosnya? (David Guttenfelder/National Geographic Magazine)

 Baca Juga: Satelit Ungkap Kemungkinan Lokasi Makam Raja Viking 'Bluetooth'

Baca Juga: Bluetooth Berasal dari Nama Raja Viking yang Mati Seribu Tahun Lalu

Mereka ialah pedagang yang luar biasa, menjual mulai dari fur, taring walrus, dan budak kepada orang-orang Arab di Timur. Winroth bahkan meyakini kalau mereka telah menyediakan stimulus moneter yang dibutuhkan perekonomian Eropa Barat pada saat-saat genting.

Apa sejatinya alasan dari serbuan Viking?

Bisa jadi bukan soal mereka secara irasional menyukai kekerasan melainkan, menurut pendapat Winroth, alasan pragmatis. Semata-mata karena ingin membangun kekuatan dan kekayaan pribadi.

Sebagai buktinya Winroth menunjukkan sejumlah kasus di mana para pemimpin Viking menegosiasikan (atau setidaknya mencoba untuk) pembayaran.

Salah satu contoh, sebelum Pertempuran Maldon di Inggris, seorang utusan Viking mendarat dan berseru ke 3.000 lebih prajurit Saxon: 'Lebih baik Anda membayar lunas pertarungan ini dengan upeti... Juga kita tak perlu saling membunuh.' Inggris memilih melawan, dan ditaklukkan.

"Sebagaimana bangsa lain, Viking pun memilih memenangkan negosiasi daripada mengambil risiko kekalahan dalam perang," kata Winroth.