"Ada dua batu kapur besar di ruang akhir, dan sekarang pertanyaannya adalah apa yang ada di balik batu -batu ini dan di bawah kamar," kata Grosse.
Mengutip Ancient Origins, serangkaian metode pemindaian dilakukan secara berbeda-beda. Pertama lewat partikel kosmik dengan menabrakan sinar kosmik dan atmosfer bagian atas Bumi. "Radiografi Muon" lewat partikel kosmik tersebut diterjemahkan dalam bentuk visual 3D dari bagian dalam benda besar, biasanya dipakai pada gunung berapi, wadah limbah nuklir.
Baca Juga: Nephthys, Dewi Ratapan Mesir Kuno yang Dikaitkan dengan Kematian
Baca Juga: Singkap Papirus Berisi Mantra Pelet Cinta Warisan Leluhur Mesir
Baca Juga: Harta Karun Zaman Mesir Kuno: Patung Emas dan Mumi Kucing di Saqqara
Baca Juga: Papirus Buku Kematian Sepanjang 16 Meter Ditemukan di Makam Kuno Mesir
Termografi inframerah diterapkan dengan cara kamera termal menangkap dan membuat gambar berdasarkan inframerah yang dipancarkan dari benda, dalam hal ini piramida.
Selanjutnya, tim mengukur dan menginterpretasikan gambar fotografi, pola citra elektromagnetik, dan penampakan lainnya berdasarkan disiplin fotogrametri. Semua dari teknik pemindaian ini dilakukan tanpa satu pun menyentuh batu dari Piramida Khufu.
Belakangan, penelitian yang menarik digembor-gemborkan oleh otoritas Mesir demi menarik lebih banyak wisatawan. Belakangan, setelah konflik politik dan pandemi, sektor pariwisata menjadi sumber pendapatan yang berkembang bagi Mesir.