Guthrum adalah pemimpin dari sebuah pasukan besar Viking yang menyerang kerajaan Wessex pada tahun 870-an. Sayangnya, operasi militer yang dilakukannya, berakhir dengan menerima kekalahannya oleh Alfred di Edington pada tahun 878.
Setelah pertempuran epik itu, Guthrum membuat perjanjian dengan Alfred, ia akan dibaptis dan meninggalkan Wessex untuk selamanya.
Baca Juga: Mengupas Tuntas Mitos Viking yang Diciptakan oleh Budaya Pop
Baca Juga: DNA Kuno Mengungkapkan Imigrasi ke Skandinavia Selama Periode Viking
Baca Juga: Arkeolog Menemukan Galangan Kapal Zaman Viking yang Unik di Birka
Guthrum kemudian mengubah modus operasi militernya dengan menjadi seorang pemimpin perdamaian di kerajaan Viking East Anglia daripada menjadi pejuang sengit seperti sebelumnya.
Ia meninggal sekitar tahun 890, setelah ia berhasil mengatur peran barunya dengan cukup baik. Sebagai akibatnya, ia menjadi semacam prototipe bagi para penguasa Viking di masa yang akan datang.
Bjarni Herjólfsson
Salah satu orang yang namanya sekarang sudah banyak dilupakan adalah Bjarni Herjólfsson. Bjarni adalah seorang pendatang di Islandia yang pergi ke Norwegia dan kemudian kembali lagi.
Ketika ia tiba di Islandia, ia menemukan bahwa orang tuanya telah pindah ke Greenland selama ia pergi, sehingga ia memutuskan pergi ke Greenland untuk bergabung dengan mereka. Namun, cuaca buruk membuatnya tersesat.
Akhirnya ia benar-benar tersesat dan selama jeda cuaca, ia menyaksikan penampakan tanah aneh yang belum pernah dilihat oleh Viking lain sebelumnya. Namun, ia takut dan memilih untuk tidak mengeksplorasi lebih lanjut. Ia akhirnya kembali ke Greenland di mana ia menetap secara permanen.
Tanpa disadarinya, Bjarni dan orang-orangnya telah menjadi orang Eropa pertama yang melihat Amerika Utara.
Dengan menceritakan penemuannya kepada orang lain, petualang seperti Leif Eriksson terbukti lebih berani daripada Bjarni, dan sebuah permukiman Viking kecil didirikan di pulau baru itu.
Namun, permukiman ini tidak dapat bertahan lama dan kemudian ditinggalkan. Semua ini terjadi setengah milenium sebelum Columbus dan perjalanan epiknya. Hal inilah yang menimbulkan pertanyaan banyak orang, “apa jadinya jika Viking lebih berhasil dalam upaya mereka untuk membuka koloni di Amerika Utara?”