Akhir dari Dinasti Tang
Dalam keadaan putus asa itu, Zhaozong tetap tidak menyerah. Dia diam-diam mengirimkan beberapa perintah, meminta panglima perang Tang lainnya untuk berperang melawan Zhu Wen.
Banyak panglima perang, yang setia kepada Tang atau tidak puas dengan Zhu Wen, segera bersekutu. Mereka menyatakan perang melawan Zhu Wen.
Baca Juga: Jatuh Bangun Kekaisaran Tiongkok, Ternyata Dipengaruhi Curah Hujan
Baca Juga: Kisah Kekejaman Kaisar Tiongkok Taizu yang Menghancurkan Dinasti Tang
Baca Juga: Alasan Kaisar Tiongkok Xianzong Tidak Punya Ratu, tapi Haremnya Banyak
Baca Juga: Dezong, Kaisar Tiongkok Dinasti Tang Terlibat Pemberontakan Kejam
Sebelum berangkat ke medan perang, Zhu Wen membunuh kaisar dan keluarganya. Yang tersisa hanya seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun. Pangeran muda itu ditempatkan di atas takhta sebagai kaisar dan dipaksa menyerahkan takhta kepada Zhu Wen pada tahun 907. Dengan ini, maka berakhirlah kekuasaan Dinasti Tang.
Tragedi Kaisar Zhaozong
Kakek Zhaozong, Kaisar Li Chen, adalah kaisar besar terakhir dari Dinasti Tang. Ia membawa kemakmuran bagi Kekaisaran Tiongkok.
Pada awalnya, kebijakan Kaisar Zhaozong tidak salah. Ia rajin serta terencana dengan baik, jadi tragedi di Dinasti Tang bukan kesalahannya.
Dua penguasa yang mengerikan antara Kaisar Li Chen dan Zhaozong telah menghancurkan kekaisaran ini secara ekstensif.
Sepanjang sejarah Tiongkok, kesopanan, sistem, dan hukum hanya bekerja di kekaisara yang mapan dan stabil. Di era kacau yang penuh dengan panglima perang yang kuat, hanya kaisar yang cerdas dengan kekuatan militer yang kuat yang dapat mengubah situasi.
Sayangnya, Kaisar Zhaozong tidak memiliki jenderal yang sangat baik dan setia di sisinya. Seorang jenderal setia bisa membantunya mendapatkan kekuatan militer yang cukup untuk mengambil alih kendali kekaisarannya. Selain itu, Kaisar Zhaozong juga tidak memiliki keterampilan militer yang bagus. Segala upaya dilakukan oleh kaisar ambisius ini demi melindungi kekaisaran dan dinastinya namun tidak berhasil.