Pada akhirnya, dua pasukan mengalami kegagalan yang signifikan dan satu kembali tanpa mencapai apapun. Meski sempat dianggap remeh, Wei Qin justru mencapai kesuksesan besar. Dia memimpin pasukannya dan menduduki kota suci Xiongnu, tempat mereka menyembah dewa mereka.
Sebagai seorang jenderal, dia membuktikan kemampuan dan bakatnya yang luar biasa dengan kemenangan besar.
Pembentukan pasukan kavaleri kuat Dinasti Han
Ini adalah pertama kalinya di Dinasti Han tentaranya mencapai kesuksesan militer yang besar dalam berperang melawan Xiongnu.
Kaisar Wudi cukup senang dengan keberhasilan militer yang tak tertandingi ini. Ia mengangkat Wei Qing menjadi panglima tertinggi. Wei Qing membangun pasukan kavaleri yang besar, agresif, dan maju. Ia menerapkan banyak taktik militer yang sangat efisien dalam perang melawan Xiongnu.
Setelah itu, Wei Qing memimpin pasukan ini, mengalahkan Xiongnu beberapa kali, dan terus menang. Sejumlah besar wilayah diduduki oleh Dinasti Han, sementara banyak orang dan ternak Xiongnu ditangkap.
Sejak saat itu, orang-orang di dalam perbatasan tidak perlu lagi khawatir akan diserbu atau dirampok.
"Pada 101 Sebelum Masehi, pasukan Dinasti Han memperluas kendali Tiongkok ke segala arah," tambah Dull.
Huo Qubing, jenderal lainnya yang luar biasa dan tidak terkalahkan
Segera, keponakan Wei Qing, komandan jenius lainnya Huo Qubing, mulai mencapai kesuksesan militer yang luar biasa.
Huo Qubing dibesarkan di istana kerajaan karena dia adalah keponakan dari Wei Qing.
Tanpa diduga, Huo Qubing memimpin 800 pengawalnya untuk menangkap lebih dari 3000 prajurit terlatih Xiongnu. Pasukannya juga berhasil menangkap salah satu bangsawan Xiongnu.