Ilmuwan Membuat “Bakso Mamut” Prasejarah, Apakah Layak Dimakan?

By Tri Wahyu Prasetyo, Jumat, 31 Maret 2023 | 09:00 WIB
Sebuah perusahaan daging yang tumbuh di laboratorium Australia telah menciptakan 'bakso mammoth' yang dibuat menggunakan DNA mammoth. (studioaico/ Wunderman Thompson)

Nationalgeographic.co.id—Para ilmuwan telah berhasil menciptakan hibrida DNA gajah, domba, dan mamut di laboratorium, yang secara keliru dijuluki "bakso mamut". 

Meskipun berhasil, para produsen dari racikan yang tidak biasa ini masih ragu-ragu untuk mencobanya, dengan alasan kekhawatiran akan keamanannya.

"Bakso mamut" prasejarah yang disebut-sebut telah diproduksi oleh perusahaan "daging seluler" Australia, Vow. Teka-teki kuliner ini dipamerkan pada hari Kamis, 30 Maret 2023, di Museum Sains Nemo di Belanda.

Dalam eksperimen yang tampak seperti fiksi ilmiah ini, para ilmuwan mengekstraksi DNA dari mamut purba, binatang yang telah punah sekitar 10.000 tahun yang lalu, dan menggabungkannya dengan materi genetik dari gajah.

Urutan DNA hibrida ini, yang seharusnya tidak pantas disebut mamut, kemudian dimasukkan ke dalam sel punca myoblast dari seekor domba.Percobaan ini menghasilkan sekitar 20 miliar sel yang kemudian digunakan untuk membudidayakan apa yang oleh sebagian orang disebut sebagai daging mamut. 

Namun, menurut sebuah laporan di Daily Mail, para produsen "terlalu takut untuk memakannya kalau-kalau protein purba itu terbukti mematikan." Dengan kata lain, ada kekhawatiran bahwa bakso mamut mungkin berbahaya.

Ini Bukan "Bakso Mamut"

Mamut telah punah pada akhir zaman Pleistosen. Ahli menyebutkan bahwa salah satu faktor penyebab kepunahannya yaitu perubahan iklim. (WILD HARE / Adobe Stock)

Profesor Ernst Wolvetang dari Institut Bioteknologi Australia di Universitas Queensland, adalah penggagas di balik "bakso mamut". Dia menjelaskan bahwa tim ilmuwannya mengambil urutan DNA dari protein otot mamut, yang dikenal sebagai mioglobin.

Masih berkerabat jauh dengan hemoglobin, Myoglobin adalah protein pengikat zat besi dan oksigen yang ditemukan di jaringan otot rangka vertebrata dan sebagian besar mamalia. Menurut Wolvetang, celah pada DNA mamut "diisi" dengan kode DNA dari kerabat dekat mamut, yaitu gajah Afrika.

Akhirnya, urutan DNA baru ini ditempatkan ke dalam sel induk domba dan sup genetik menghasilkan sekitar 20 miliar salinan yang kemudian digunakan untuk membuat "bakso mamut". Namun, ini "bukan" bakso mamut. Ini adalah bakso domba dan gajah, yang dibuat dari DNA mamut.

Mempercepat Perjalanan ke Masa Depan