Ilmuwan Membuat “Bakso Mamut” Prasejarah, Apakah Layak Dimakan?

By Tri Wahyu Prasetyo, Jumat, 31 Maret 2023 | 09:00 WIB
Sebuah perusahaan daging yang tumbuh di laboratorium Australia telah menciptakan 'bakso mammoth' yang dibuat menggunakan DNA mammoth. (studioaico/ Wunderman Thompson)

Karena sains ini masih sangat baru, tidak ada uji coba jangka panjang untuk mendukung klaim yang keliru bahwa produk makanan ini aman dan sehat untuk dikonsumsi manusia.

Dalam upaya terbaru ini, perusahaan daging yang tumbuh di laboratorium, bertujuan untuk menghasilkan daging mamut yang enak.

Namun, beberapa produsen masih ragu untuk mengonsumsinya karena khawatir protein kuno tersebut bisa berbahaya bagi manusia. 

George Peppou, yang digambarkan oleh Ted Talks sebagai "pengusaha serial dan penemu, dengan lebih dari 30 paten yang diberikan," adalah salah satu pendiri dan CEO dari startup food-tech Vow.

"Tujuannya adalah untuk memindahkan beberapa miliar penggemar daging dari mengonsumsi protein hewan [konvensional] ke makanan yang dapat diproduksi dalam sistem yang di-elektrifikasi," jelas Peppou di The Guardian.

Namun, sebelum memindahkan miliaran penggemar daging tradisional, mungkin pengusaha serial ini harus menjadi bagian dari uji coba manusia untuk bola daging mamut yang disebut-sebut mematikan ini.

Tapi sekali lagi, ini sebenarnya bukan "bakso mamut". Mungkin itu harus dinamai dengan apa yang sebenarnya; sebuah "perpaduan DNA mamut yang berpotensi mematikan, dicampur dengan gajah dan domba”. Meskipun ini mungkin tidak terlalu menarik.

Bakso monster prasejarah ini tidak hanya menjadi ancaman bagi kesehatan anak-anak kita di masa depan. 

Ini juga menjadi bahaya bagi lebih dari 570 juta peternakan di seluruh dunia, di mana lebih dari 90% dijalankan oleh keluarga yang menghasilkan sekitar 80% makanan dunia saat ini, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa.