Mengulik Keunikan El Castillo, Kuil Suci untuk Dewa Ular Kukulcán

By Sysilia Tanhati, Minggu, 2 April 2023 | 12:00 WIB
El Castillo adalah kuil Maya kuno yang terletak di kompleks Chichen Itza, di semenanjung Yucatan. Kuil suci ini diperkirakan dibangun untuk dewa ular. (Shreyas Nair/Unsplash)

El Castillo adalah kalender raksasa

Bangsa Maya dengan susah payah merancang struktur El Castillo menyerupai kalender besar. Bangunan ini menawarkan pandangan menarik tentang pemahaman Maya tentang dunia.

Piramida memiliki empat sisi, masing-masing dengan total 91 anak tangga. Ini, ketika ditambahkan bersama dengan langkah teratas piramida, sama dengan 365. Artinya satu langkah untuk setiap hari dalam setahun.

Bangsa Maya dengan susah payah merancang struktur El Castillo menyerupai kalender besar. (Kultar Ruprai/Unsplash)

Sementara itu, ada 9 tingkatan, yang jika dipisah dengan anak tangga, menjadi 18, jumlah bulan per tahun dalam penanggalan suku Maya. 52 panel dekoratif menghiasi setiap sisi piramida, yang menunjukkan jumlah tahun dalam siklus kalender suku Maya.

El Castillo menciptakan ilusi ular

Hebatnya, struktur El Castillo dirancang untuk menghasilkan ilusi ular berbulu raksasa selama ekuinoks musim semi dan musim gugur. Di sisi utara piramida, dua kepala ular yang terbuat dari batu di alasnya.

Kuil Kukulcán atau El Castillo adalah piramida berundak dan struktur pusat di situs Chichen Itza. Kuil itu dibangun untuk Kukulcán, dewa ular berbulu dari kebudayaan Maya yang memberikan hujan dan angin. (Cody McLain/Unsplash)

Sementara tangga menuju ke arahnya diposisikan sejajar dengan matahari. Alhasil, bayangannya menciptakan ilusi tubuh ular melata bergelombang yang menuruni tangga. Peristiwa langka dan spektakuler ini menunjukkan bagaimana kehidupan suku Maya sangat selaras dengan alam.

Kejutan tersembunyi di El Castillo

Di bawah eksterior batu berukirnya, El Castillo menyembunyikan beberapa kejutan yang luar biasa. Pada 2016, para arkeolog menemukan piramida lain yang lebih kecil di bawah permukaan luarnya. Menurut para ahli, bangsa Maya membangun piramida yang lebih besar di atas yang kecil untuk menciptakan efek arsitektur berlapis yang unik.

Yang lebih mengejutkan, banyak yang menduga mungkin ada lebih banyak lagi piramida di bawah dua lapisan ini. “Di dalam piramida pusat yang lebih kecil, serangkaian harta langka ditemukan,” Harmon menambahkan lagi. Termasuk patung batu berukir sosok Maya dan singgasana jaguar merah yang dihiasi mata yang terbuat dari batu giok.