Puasa Ekstrem: Apa Efek 'Makan Sekali Sehari' bagi Tubuh Anda?

By Utomo Priyambodo, Selasa, 18 April 2023 | 14:00 WIB
Ilustrasi puasa ekstrem dengan metode makan sekali sehari. (Thinkstock)

Nationalgeographic.co.id—Sejumlah selebritas telah mempopulerkan segala macam tren diet aneh selama bertahun-tahun. Salah satu tren diet terbaru di kalangan selebritas adalah diet "makan sekali sehari" (atau one meal a day/"OMAD").

Dua di antara pengikut metode OMAD adalah Bruce Springsteen dan pentolan Coldplay Chris Martin. Banyak pendukung OMAD mengklaim metode ini membantu mereka mengatur berat badan dengan lebih baik dan tetap bugar.

OMAD pada dasarnya adalah versi yang lebih ekstrem dari jenis diet puasa lainnya. Misalnya puasa intermiten dan makan yang dibatasi waktu.

Perbedaan utamanya adalah bahwa alih-alih hanya berpuasa pada hari-hari tertentu atau hanya makan makanan Anda selama jangka waktu tertentu, orang yang mengikuti OMAD makan semua kalori hari mereka dalam satu kali makan besar.

Meski para pendukung OMAD mengatakan bahwa mengikuti diet ini meningkatkan banyak aspek kesehatan mereka, kita sebenarnya hanya tahu sedikit tentang efek makan hanya satu kali sehari terhadap tubuh–apalagi jika itu aman.

Amanda Avery, Dosen Nutrisi di University of Nottingham, mengatakan bahwa bukti-bukti yang mendukung manfaat penerapan OMAD terbatas. "Sangat sedikit penelitian yang benar-benar melihat OMAD itu sendiri–dan sebagian besar dilakukan pada hewan," tulis Avery di The Conversation.

Dengan demikian, sebagian besar klaim soal manfaat OMAD hanyalah bersifat anekdot. "Atau mereka didasarkan pada asumsi bahwa jika bentuk puasa lain dapat bermanfaat bagi kesehatan, maka OMAD juga demikian," kata Avery.

Penelitian tentang diet puasa masih terus berkembang. Beberapa bukti menunjukkan bahwa salah satu bentuk puasa intermiten yang dikenal sebagai "diet 5:2" (yakni seseorang makan secara normal lima hari seminggu, lalu 800 kalori atau kurang selama dua hari seminggu) dapat membantu orang mengatur berat badannya dengan lebih baik.

Namun, itu tidak lebih baik dari pendekatan diet lainnya.

Penelitian juga menemukan bahwa makan yang dibatasi waktu (di mana Anda makan semua kalori hari Anda dalam jangka waktu tertentu) dapat membantu orang mengelola berat badan mereka dengan lebih baik. Dan memiliki manfaat kesehatan lainnya seperti menurunkan tekanan darah.

Satu studi tinjauan juga menemukan bahwa berbagai jenis puasa (termasuk puasa intermiten dan puasa daud) dapat meningkatkan beberapa aspek metabolisme.

Manfaatnya berupa meningkatkan kadar gula darah dan kolesterol, mengurangi tingkat peradangan dan membantu orang mengatur nafsu makan dengan lebih baik. Hal ini, pada gilirannya, dapat membantu mengurangi risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular seseorang.