Posisi Terpenting, Bagaimana Permaisuri Kekaisaran Tiongkok Dipilih?

By Sysilia Tanhati, Selasa, 2 Mei 2023 | 17:00 WIB
Tidak hanya mendampingi Kaisar Tiongkok, permaisuri juga memiliki tugas penting lainnya. Misalnya melahirkan putra mahkota. Penting bagi Kekaisaran Tiongkok dan rakyat, bagaimana permaisuri dipilih? (Public Domain)

Nationalgeographic.co.id—Di Kekaisaran Tiongkok, memilih permaisuri dan selir bukanlah perkara yang mudah. Pasalnya, Kaisar Tiongkok memegang kekuasaan tertinggi. Maka, kehormatan dan pengaruhnya merupakan masa depan kekaisaran yang dipimpinnya. Pemilihan permaisuri pun dianggap sebagai urusan nasional. Meski ini merupakan kehidupan pribadi kaisar, memilih permaisuri yang tepat adalah keputusan politik penting.

Jadi bagaimana permaisuri seorang Kaisar Tiongkok dipilih?

Cara pemilihan permaisuri Kekaisaran Tiongkok berbeda-beda pada tiap dinasti.

Di era Dinasti Han (202 Sebelum Masehi — 220 Masehi), semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi permaisuri. Di masa itu, putri kerajaan, putri pejabat, warga sipil hingga budak menjadi permaisuri dan selir. Putri kerajaan Chen A'jiao adalah permaisuri pertama Kaisar Wu dari Han. Sedangkan mantan budak yang berprofesi sebagai penyanyi akhirnya menjadi Permaisuri Wei Zifu.

Lain halnya di masa Dinasti Sui (589—619) dan Tang (618—907). Permaisuri sebagian besar berasal dari klan bangsawan yang kuat di kala itu. Kaisar Dinasti Song (960—1279) memilih permaisuri yang berasal dari keluarga jenderal.

Pada 1271—1368 Dinasti Yuan dari Mongol memerintah. Tentu saja, mereka lebih memilih permaisuri yang berasa dari klan bangsawan Mongol.

Keluarga permaisuri yang kuat bisa membahayakan pemerintahan atau dinasti. Maka di era Dinasti Ming (1368—1644), permaisuri dipilih dari warga sipil atau keluarga pejabat rendahan. Tujuannya untuk menghindari manipulasi politik dari klan permaisuri.

Sedangkan dinasti terakhir Kekaisaran Tiongkok, Dinasti Qing (1636—1912), memilih permaisuri dari klan bangsawan Manchu dan Mongol. Setiap 3 tahun Dinasti Qing mewajibkan keluarga elite Macnhu untuk mempersembahkan putri mereka. Para gadis yang berusia sekitar 13 tahun itu dipersembahkan sebagai calon harem kekaisaran.

Biasanya, latar belakang keluarga serta potensinya untuk menciptakan aliansi strategis pun menjadi pertimbangan untuk memilih permaisuri.

Untuk memilih permaisuri, istana menetapkan sejumlah kriteria. Calon permaisuri harus cantik dan sehat secara fisik. “Ratusan kandidat akan diinspeksi untuk penyakit kulit hingga bau badan,” tulis Marcelo Duhalde di laman South China Morning Post.

Ketika permaisuri Kekaisaran Tiongkok dipilih, dia berjanji setia sepenuhnya kepada keluarga kekaisaran. Tidak hanya itu, seorang permaisuri pun harus memutuskan hubungan dengan keluarga kelahirannya.

Akibatnya, dia menjadi milik kekaisaran. Pada saat yang sama, dia juga sangat dihormati dan dapat membantu membentuk sejarah dinasti di Kekaisaran Tiongkok.