Nationalgeographic.co.id—Di Kekaisaran Tiongkok, memilih permaisuri dan selir bukanlah perkara yang mudah. Pasalnya, Kaisar Tiongkok memegang kekuasaan tertinggi. Maka, kehormatan dan pengaruhnya merupakan masa depan kekaisaran yang dipimpinnya. Pemilihan permaisuri pun dianggap sebagai urusan nasional. Meski ini merupakan kehidupan pribadi kaisar, memilih permaisuri yang tepat adalah keputusan politik penting.
Jadi bagaimana permaisuri seorang Kaisar Tiongkok dipilih?
Cara pemilihan permaisuri Kekaisaran Tiongkok berbeda-beda pada tiap dinasti.
Di era Dinasti Han (202 Sebelum Masehi — 220 Masehi), semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi permaisuri. Di masa itu, putri kerajaan, putri pejabat, warga sipil hingga budak menjadi permaisuri dan selir. Putri kerajaan Chen A'jiao adalah permaisuri pertama Kaisar Wu dari Han. Sedangkan mantan budak yang berprofesi sebagai penyanyi akhirnya menjadi Permaisuri Wei Zifu.
Lain halnya di masa Dinasti Sui (589—619) dan Tang (618—907). Permaisuri sebagian besar berasal dari klan bangsawan yang kuat di kala itu. Kaisar Dinasti Song (960—1279) memilih permaisuri yang berasal dari keluarga jenderal.
Pada 1271—1368 Dinasti Yuan dari Mongol memerintah. Tentu saja, mereka lebih memilih permaisuri yang berasa dari klan bangsawan Mongol.
Keluarga permaisuri yang kuat bisa membahayakan pemerintahan atau dinasti. Maka di era Dinasti Ming (1368—1644), permaisuri dipilih dari warga sipil atau keluarga pejabat rendahan. Tujuannya untuk menghindari manipulasi politik dari klan permaisuri.
Sedangkan dinasti terakhir Kekaisaran Tiongkok, Dinasti Qing (1636—1912), memilih permaisuri dari klan bangsawan Manchu dan Mongol. Setiap 3 tahun Dinasti Qing mewajibkan keluarga elite Macnhu untuk mempersembahkan putri mereka. Para gadis yang berusia sekitar 13 tahun itu dipersembahkan sebagai calon harem kekaisaran.
Biasanya, latar belakang keluarga serta potensinya untuk menciptakan aliansi strategis pun menjadi pertimbangan untuk memilih permaisuri.
Untuk memilih permaisuri, istana menetapkan sejumlah kriteria. Calon permaisuri harus cantik dan sehat secara fisik. “Ratusan kandidat akan diinspeksi untuk penyakit kulit hingga bau badan,” tulis Marcelo Duhalde di laman South China Morning Post.
Ketika permaisuri Kekaisaran Tiongkok dipilih, dia berjanji setia sepenuhnya kepada keluarga kekaisaran. Tidak hanya itu, seorang permaisuri pun harus memutuskan hubungan dengan keluarga kelahirannya.
Akibatnya, dia menjadi milik kekaisaran. Pada saat yang sama, dia juga sangat dihormati dan dapat membantu membentuk sejarah dinasti di Kekaisaran Tiongkok.
Selain mendampingi kaisar, permaisuri juga memiliki beberapa tugas antara lain menyelenggarakan upacara penting dan mengatur harem kekaisaran.
Baik sebagai ibu kaisar atau sebagai istrinya, seorang permaisuri dihormati sebagai ibu negara dan menjadi panutan bagi wanita di seluruh kekaisaran. Permaisuri tidak diizinkan untuk memerintah secara langsung. Namun ia menjalankan tugas ritual, dapat memberikan nasihat kepada kaisar, dan berperan dalam mendidik pangeran muda.
Sebagai pendamping pemegang kekuasaan tertinggi, permaisuri mendapatkan upacara penobatan yang luar biasa. Ia pun dihormati oleh para pejabat, penghuni istana, dan rakyat, sama seperti kaisar.
Di antara semuanya, permaisuri punya tugas terpenting. Melahirkan anak laki-laki adalah tugas utama seorang permaisuri kekaisaran. Ia diharapkan untuk membesarkan dan membantu mendidik anak laki-lakinya dengan baik.
Putra pertama dari permaisuri biasanya akan menjadi putra mahkota, tidak peduli apakah ada selir lain yang melahirkan putra sebelumnya.
Permaisuri juga menjadi ibu dari semua anak kaisar, baik itu anak kandungnya atau anak dari para selir.
Sepeninggal kaisar, ia akan diangkat menjadi ibu suri.
Meski permaisuri dihormati, dalam beberapa kasus, ia bisa disingkirkan. Apa yang membuat seorang permaisuri, yang berasal dari klan kuat, bisa disingkirkan? Kaisar akan menghukum permaisuri bila ia terbukti melakukan kejahatan. Misalnya permaisuri dari Dinasti Tang yang melakukan kudeta tapi gagal.
Bila seorang permaisuri tertangkap basah melakukan perbuatan amoral, ia pun bisa disingkirkan dari sejarah.
Dalam beberapa kasus, kaisar kehilangan cinta dan minat pada istrinya. Ini pun bisa membuat seorang permaisuri tersingkir dari takhtanya.
Setelah seorang permaisuri disingkirkan, dia biasanya akan dipindahkan ke istana terpencil dan menjalani sisa hidupnya di sana.
Permaisuri wajib menjaga penampilannya. Selain sebagai istri kaisar, seorang permaisuri menjadi panutan bagi wanita di kekaisaran.
Teks-teks kuno dari kira-kira zaman Konfusius—sekitar 2.500 tahun yang lalu—mengidentifikasi empat kebajikan bagi wanita. “Wanita harus setia dalam pernikahan, mempraktikkan ucapan yang benar, memproyeksikan penampilan seperti istri, dan rajin mengawasi pekerjaan rumah tangga.”
Baca Juga: Wanrong, Permaisuri Terakhir Kekaisaran Tiongkok yang Bernasib Tragis
Baca Juga: Cixi, Selir nan Kontroversial Jadi Ratu yang Memodernisasi Tiongkok
Baca Juga: Kosem Sultan, dari Selir Hingga Jadi Permaisuri Ottoman Haus Kekuasaan
Baca Juga: Ketika Ilmu Hitam Menghancurkan Permaisuri Chen dari Tiongkok Kuno
Permaisuri dan selir diharapkan untuk mencapai sikap yang dapat diterima yang menyeimbangkan kesopanan dan daya tarik. Rutinitas sehari-hari dalam berpakaian dan menambahkan aksesori perhiasan dianggap sebagai ungkapan pengabdian seorang istri. Lagi pula, adalah tugas istri untuk menyenangkan kaisar dan menarik perhatiannya dengan harapan melahirkan putranya.
Untuk menyempurnakan warna kulitnya, wanita kekaisaran dengan status tinggi menggunakan alat pijat untuk mengencangkan wajah mereka. Mereka juga mengoleskan bedak halus dan pemerah pipi.
Permaisuri menggunakan alat penata rambut dan sisir yang indah untuk membuat gaya rambut yang rumit. Wanita melengkapi penampilan mereka dengan jepit rambut warna-warni, anting, gelang, dan cincin yang terbuat dari bahan mewah.
Meski permaisuri mungkin mengalami pergolakan politik di kekaisaran, ia bisa menjalani kehidupan yang mewah dan nyaman.
Tergantung masanya, setiap dinasti di Kekaisaran Tiongkok memiliki cara dan kriterianya sendiri untuk memilih permaisuri yang paling tepat.