Tahun Panas Bagi Indonesia: Gelombang Panas Ekstrem Asia dan El Nino

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 25 April 2023 | 13:54 WIB
Gelombang panas ekstrem mendera Indonesia dan negara-negara Asia lainnya. Bagi Indonesia, suhu panas dan kemarau panjang masih menghantui beberapa waktu ke depan karena El Nino. (Thinkstock)

Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim, Gelombang Panas Menghantam Dasar Lautan

Baca Juga: Es Laut Akan Segera Menghilang dari Kutub Utara Selama Musim Panas

Baca Juga: Memahami Gelombang Panas Tersembunyi yang Mengancam Terumbu Karang

Baca Juga: Jarak Matahari-Bumi Pengaruhi Iklim Pasifik dalam Siklus 22.000 Tahun

El Nino yang kini menjadi bayang-bayang Indonesia akan menyebabkan musim kemarau yang sangat kering dan musim hujan yang sangat lambat. 

Pelemahan intensitas La Nina terjadi hingga Maret 2023. Kemudian di lanjutkan dengan indeks netral El Nino yang berlangsung hingga pertengahan 2023.

"Jadi Mei-Juli itu indeksnya bertahan netral," terang Dwikorita. "Maka hingga enam bulan ke depan (Juni-Juli), BMKG memprediksi sifat hujan bulanan di tahun 2023 ini akan relatif menurun. Curah hujan bulanan akan relatif menurun dibandingkan curah hujan 3 tahun terakhir."

Kabar tentang panas dan ancaman dari panas lainnya menghantui sektor pertanian untuk menyediakan pangan.

Jadi, pemerintah harus punya peraturan untuk mempersiapkan musim kering ekstrem yang akan sangat berdampak pada pertanian.