Kisah Blackbeard, Bajak Laut Kejam dan Gila yang Meneror Laut Lepas

By Sysilia Tanhati, Selasa, 25 April 2023 | 21:00 WIB
2 tahun menjadi bajak laut, Blackbeard berhasil menjadi sosok yang ditakuti. Setelah kematiannya, ia pun dikenal sebagai bajak laut jahat dan gila yang meneror laut lepas. (Geo. S. Harris and Sons)

Kapal Blackbeard adalah miliknya yang paling berharga. Dia menggunakan Queen Anne’s Revenge untuk menjarah kapal lain di seluruh Karibia.

Dalam salah satu dari banyak pelayarannya, dia bertemu Kapten Stede Bonnet, yang akan menjadi rekannya dalam kejahatan.

Bersama 300 perompak lainnya, mereka meneror pantai Atlantik—menyita makanan, perbekalan, senjata, dan semua yang berharga.

Salah satu serangan tersebut melibatkan penyitaan kapal penumpang Crowley, di mana Blackbeard meminta tebusan pasokan medis sebagai ganti penumpang.

Blackbeard dan kru terus mengarungi Atlantik, mencari lebih banyak peluang untuk merompak.

Menolak untuk mendapat pengampunan dan terus merompak

Setelah beberapa pembajakan, Blackbear berlayar ke Carolina utara di mana dia berjanji untuk menghentikan pembajakan. Konon ia diberikan pengampunan oleh gubernur, Charles Eden.

Banyak pejabat di pantai timur koloni Amerika menutup mata terhadap pembajakan.

Salah satu alasannya karena mereka sendiri terlibat di dalamnya. Atau, karena rampasan bajak laut seringkali lebih murah daripada membeli barang dari pedagang resmi.

Namun iming-iming pengampunan ternyata tidak membuatnya berhenti menjadi bajak laut. Pada Maret 1718, Blackbeard menuju Teluk Honduras. Di sana ia berhasil menjarah empat kapal.

Di abad ke-17 dan 18 ada beberapa bajak laut terkenal yang ditakuti. Salah satunya adalah Blackbeard. Era itu dikenal sebagai Masa Keemasan Perompakan. (Jean Leon Gerome Ferris)

Pada Mei 1718, Blackbeard berhasil memblokade Charleston (alias Charles Town) di Carolina Selatan selama dua minggu.