Kapal Blackbeard adalah miliknya yang paling berharga. Dia menggunakan Queen Anne’s Revenge untuk menjarah kapal lain di seluruh Karibia.
Dalam salah satu dari banyak pelayarannya, dia bertemu Kapten Stede Bonnet, yang akan menjadi rekannya dalam kejahatan.
Bersama 300 perompak lainnya, mereka meneror pantai Atlantik—menyita makanan, perbekalan, senjata, dan semua yang berharga.
Salah satu serangan tersebut melibatkan penyitaan kapal penumpang Crowley, di mana Blackbeard meminta tebusan pasokan medis sebagai ganti penumpang.
Blackbeard dan kru terus mengarungi Atlantik, mencari lebih banyak peluang untuk merompak.
Menolak untuk mendapat pengampunan dan terus merompak
Setelah beberapa pembajakan, Blackbear berlayar ke Carolina utara di mana dia berjanji untuk menghentikan pembajakan. Konon ia diberikan pengampunan oleh gubernur, Charles Eden.
Banyak pejabat di pantai timur koloni Amerika menutup mata terhadap pembajakan.
Salah satu alasannya karena mereka sendiri terlibat di dalamnya. Atau, karena rampasan bajak laut seringkali lebih murah daripada membeli barang dari pedagang resmi.
Namun iming-iming pengampunan ternyata tidak membuatnya berhenti menjadi bajak laut. Pada Maret 1718, Blackbeard menuju Teluk Honduras. Di sana ia berhasil menjarah empat kapal.
Pada Mei 1718, Blackbeard berhasil memblokade Charleston (alias Charles Town) di Carolina Selatan selama dua minggu.