Maynard berlayar dengan dua kapal sekoci bernama Ranger dan Jane yang bisa bernavigasi di perairan dangkal Pamlico Sound.
Blackbeard tidak menyadari bahwa ia sedang diintai oleh armada angkatan laut. Bersama 20 anak buahnya, ia menghabiskan waktu untuk minum-minum dan berpesta pora.
Blackbeard dan Maynard akhirnya saling berhadapan dan bertarung. Malang bagi Blackbeard, ia tertembak dan terluka oleh pedang yang menusuk lehernya. Meski terluka, bajak laut itu terus berjuang.
Baca Juga: Lima Bajak Laut Terkenal dan Ditakuti di Masa Keemasan Perompakan
Baca Juga: Pelaut Ulung Bugis-Makassar dan Mandar: Jadi Bajak Laut Dipaksa Nasib
Baca Juga: Bajak Laut Lanun yang Mengintai Perairan Palembang dan Bangka Belitung
Baca Juga: Selidik Pedang Bermata Satu Bajak Laut Turki Era Kesultanan Utsmaniyah
Butuh lima tembakan pistol dan 20 tebasan pedang untuk membuat Blackbeard akhirnya terjatuh. Pemenggalan menjadi pukulan terakhir yang menewaskan bajak laut kawakan itu.
Letnan Maynard menempelkan kepala Blackbeard di haluan kapalnya sebagai peringatan untuk bajak laut lainnya.
Untuk bajak laut yang begitu terkenal, Blackbeard hanya menikmati sedikit keberhasilan. Kariernya hanya bertahan 15 bulan dan harta yang berhasil ia jarah pun tidak seberapa.
“Tidak ada bukti bahwa Blackbeard telah mengubur harta karun yang luar biasa,” tulis Mark Cartwright di laman Britannica. Juga tidak ada bukti bahwa dia telah menyiksa atau menganiaya tawanannya dengan kejam.
Setelah kematiannya, Blackbeard dengan cepat menjadi legenda. Ia dikenal sebagai bajak laut jahat dan gila yang meneror laut lepas.