Gelombang Panas Jadi Ancaman Negara yang Belum Terpapar Sebelumnya

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Kamis, 27 April 2023 | 16:01 WIB
Di antara banyak ancaman iklim yang diasosiasikan para ilmuwan dengan pemanasan global—badai yang lebih kuat dan merusak, kekeringan, naiknya permukaan laut, musim kebakaran yang lebih lama— peningkatan gelombang panas adalah yang paling intuitif dan langsung. (Thinkstockphoto)

Bahkan, berdasarkan kabar sebelumnya, suhu di Tiongkok telah melebihi 35 derajat celsius di beberapa provinsi.

Laporan ini telah memecahkan rekor suhu tinggi bulanan mereka. Selusin provinsi mereka telah menembus rekor panas ini.

Indonesia juga sebagai kawasan padat penduduk mungkin akan sangat terdampak. Dalam laporan sebelumnya, Indonesia saat ini juga menghadapi panas ekstrem seperti negara-negara tetangganya di Asia Tenggara seperti Thailand, Laos, dan Myanmar.

Suhu panas ini akan terus berlangsung menghantui musim kemarau tahun ini, mengingat siklus El Nino kembali hadir.

Para peneliti mejuga mengingatkan bahwa secara statistik ekstrem, rekor suhu tinggi terpecahkan seharusnya tidak mungkin bisa terjadi. Mengingat lokasi dampaknya bisa di mana saja di seluruh dunia. Kondisi ini mereka sebut sebagai "tidak masuk akal".

Peristiwa gelombang panas ekstrem melanda sepertiga atau 31 persen wilayah yang dinilai cukup andal untuk menghadapinya.

Sebelumnya beberapa tempat seperti Amerika Utara bagian barat sanggup menghadapi gelombang panas ekstrem tahun 1959 dan 2021, tetapi menjadi rentan dengan peristiwa hari ini.

Baca Juga: Besarnya Efek Riak dari 'Gelombang Panas Terburuk dalam Sejarah Asia'

Baca Juga: Tahun Panas Bagi Indonesia: Gelombang Panas Ekstrem Asia dan El Nino

Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim, Gelombang Panas Menghantam Dasar Lautan

Baca Juga: Es Laut Akan Segera Menghilang dari Kutub Utara Selama Musim Panas

Oleh karena itu, para peneliti menyerukan persiapan besar menghadapi suhu tinggi ekstrem yang merugikan umat manusia ini.