Populer di Seluruh Dunia, Inilah Kekuatan Tersembunyi Makanan Jepang

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 29 April 2023 | 07:00 WIB
Para peneliti menganalisis hubungan antara makanan Jepang dan perkembangan fibrosis hati pada 136 pasien dengan penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD). (Osaka Metropolitan University)

Baca Juga: Studi Baru: Makanan fermentasi dan Serat Dapat Menurunkan Stres

Baca Juga: Walau Ada Berbagai Sayuran dalam Burger, Mengapa Tidak Sehat?

Baca Juga: Ternyata Mengubah Isi Piring Dapat Menyelamatkan Kesehatan dan Bumi

Selanjutnya "Satu pasien yang diet-dietnya tidak dapat dilakukan dan hasil survei tidak dilaporkan, 20 pasien yang penilaian komposisi tubuhnya tidak dapat dilakukan, dan 22 pasien yang hasil pindai USG-nya tidak dapat divalidasi."

Karena 20 pasien yang dikecualikan dikategorikan dalam dua kondisi di atas, 64 pasien dikeluarkan dan 136 pasien dimasukkan dalam analisis akhir.

Dari hasil analisis yang mereka peroleh, kelompok penelitian itu kemudian menemukan hal berikut: kelompok dengan mJDI12 yang lebih tinggi menunjukkan tingkat perkembangan fibrosis hati yang lebih rendah.

Selain itu, di antara pola diet orang Jepang, asupan produk kedelai, makanan laut, dan rumput laut yang tinggi menunjukkan efek supresif terhadap perkembangan fibrosis hati.

Selain itu, kelompok dengan asupan produk kedelai yang lebih tinggi memiliki massa otot yang lebih tinggi, dan kelompok dengan massa otot yang lebih tinggi memiliki tingkat perkembangan fibrosis hati yang lebih rendah.

“Studi ini menunjukkan bahwa pola diet orang Jepang mungkin efektif sebagai pengobatan diet untuk pasien NAFLD. Kami berharap studi intervensi lebih lanjut akan mengarah pada pembentukan pola makan yang efektif untuk pasien tersebut,” Profesor Matsumoto menyimpulkan.