Sekitar tahun 840 Masehi, batu supranatural itu akhirnya dipindahkan ke Scone di Perthshire. Di sana, batu digunakan juga dalam penobatan raja dan ratu.
Kebenaran di balik kisah batu supranatural
Ian Bradley, seorang profesor sejarah budaya dan spiritual di Universitas St Andrews, meragukan kebenaran kisah sebenarnya di balik batu itu.
Dia tidak percaya bahwa batu yang digunakan oleh orang Skotlandia dalam ritual penobatan adalah Batu Yakub. Sejarawan menunjukkan bahwa batu tersebut mewakili jenis batu pasir yang tidak dikenal di Timur Tengah dan Irlandia. “Namun jenis itu relatif umum di sekitar Scone di Perthshire,” ujar Cowie.
Pada tahun 1296 Masehi, saat Batu Scone disimpan di Biara Scone dekat Perth, di Skotlandia Tengah, Raja Edward I dari Inggris menginvasi Skotlandia. Sejarah mencatat bahwa Edward mencuri batu itu dan membawanya ke Westminster Abbey.
Namun dua minggu sebelumnya, orang Skotlandia sudah mengetahui rencana Raja Edward. Konon, para biarawan Scone mengganti batu itu dengan batu toilet. Jika kisah itu benar, maka Raja Edward mencuri batu palsu.
Bradley menambahkan bahwa cerita tentang batu asli yang ditukar dicuri oleh Inggris itu menarik, tetapi tidak didukung oleh bukti.
Asli atau bukan, Raja Edward I memindahkan batu itu Westminster Abbey. Di sana, batu bersejarah itu dipasang di dasar kursi penobatan. Sejak saat itu, Stone of Destiny digunakan dalam penobatan setiap raja Inggris.
Baca Juga: Benteng Kekaisaran Romawi yang Hilang Ditemukan di Skotlandia
Baca Juga: Bikin Heboh, 8.000 Koin Abad Pertengahan Ditemukan di Skotlandia
Baca Juga: Eksekusi Sadis Mewarnai Akhir Hidup Ratu Mary dari Skotlandia