Simbol status bagi Kekaisaran Romawi
Pada zamannya, Colosseum mewakili kekuatan besar Kekaisaran Romawi dan statusnya sebagai pusat dunia kuno.
Struktur stadionnya yang mengesankan juga melambangkan kehebatan teknik hebat bangsa Romawi. Pembangunannya dimulai di bawah kepemimpinan Kaisar Romawi Vespasianus dan diselesaikan oleh putranya Titus.
Menyusul keberhasilan Colosseum, Kekaisaran Romawi terus membangun 250 amfiteater lagi di seluruh wilayah mereka. Namun Colosseum selalu menjadi yang terbesar dan paling ambisius, menampilkan Roma sebagai jantung Kekaisaran Romawi.
Colosseum menjadi panggung untuk pertarungan gladiator yang disukai orang Romawi
Colosseum pernah menjadi tempat ribuan orang Romawi berkumpul untuk menyaksikan pertarungan gladiator yang brutal. Anenya, orang Romawi justru menyukai aktivitas kekerasan, penuh aksi, dan mengerikan yang sering berakhir dengan pertumpahan darah dan kematian.
Zaman Romawi, Colosseum dibangun dengan menggunakan pajak urine
Apakah pembangunan Colosseum yang megah dibiayai oleh pajak urine? Kaisar Romawi Vespasianus memperkenalkan pajak urine pada tahun 70 Masehi. Pembangunan Amfiteater Flavian atau Colosseum dimulai 2 tahun sejak pajak urine mengisi kas kekaisaran.
Colosseum adalah salah satu proyek Vespasianus yang paling terkenal. Setelah bencana yang ditinggalkan oleh Nero, tujuan Vespasianus adalah membawa Romawi kembali ke kejayaannya.
Berhasil membuktikan bahwa metode ketatnya untuk memulihkan keuangan itu efektif, ia memutuskan untuk membangun amfiteater besar di ibu kota. Untuk menegaskan, Vespasianus bahkan membangun amfiteater itu di atas Istana Emas atau Domus Aurea milik Nero.
Baca Juga: Begini Rasanya Menonton Pertandingan di Colosseum di Zaman Romawi Kuno