Nationalgeographic.co.id—Orang Romawi kuno menyukai olahraga dan hiburan. Di masa itu, Colosseum menjadi tempat di mana pertarungan kesukaan mereka dilaksanakan. Seperti stadion di zaman modern, Colosseum dilengkapi dengan kursi-kursi untuk penonton. Bagaimana rasanya menonton pertandingan di Colosseum di zaman Romawi kuno? Apakah sama dengan masa kini?
Kerumunan 50.000 orang, yang mencakup setiap wilayah dan kelas sosial ekonomi kekaisaran, berkumpul di stadion. Sejenak melepas penat dari kesibukan sehari-hari, mereka menonton pertarungan gladiator. Warga Roma menikmati makanan, anggur, musik, dan teater di tempat yang disediakan khusus oleh kaisar untuk warganya.
Di Colosseum, penonton bisa mengunyah kudapan sambil menunggu eksekusi tengah hari. Mereka menyaksikan singa dan hewan eksotis lainnya dilepaskan melalui pintu jebakan tersembunyi arena dari kursi sempit mereka. Di waktu lain, mereka melihat elite Romawi mengumpulkan keringat dari seorang gladiator. Konon keringat gladiator menjadi obat yang ampuh untuk menyembuhkan penyakit.
Acara yang diadakan di Colosseum sangat bervariasi dan rumit, sering kali penonton tidak tahu apa yang akan mereka saksikan.
Tiket gratis, namun ada pembagian tempat duduk berdasarkan kelas sosial
Tidak seperti di zaman sekarang, orang Romawi tidak perlu membayar tiket untuk masuk ke Colosseum. "Itu adalah salah satu dari banyak keistimewaan menjadi warga negara Romawi," tulis Genevieve Carlton di laman Ranker.
Namun, beberapa sejarawan percaya, tiket tersebut dibayar melalui cara lain, mungkin dengan keanggotaan klub tertentu. Terlepas dari itu, tiket tidak dijual secara langsung.
Ada 76 pintu umum yang mengarah ke empat bagian Colosseum yang berbeda, masing-masing untuk kelas sosial ekonomi yang berbeda. Beberapa penemuan menunjukkan bahwa penonton hanya bisa menempati tempat duduk yang sudah ditentukan.
Tempat duduk terbaik di Colosseum berada di barisan depan, terletak di atas podium setinggi 2 meter di atas lantai arena. Di sepanjang podium yang sama duduk kaisar di dalam kotak khusus.
Podium dan beberapa baris kursi lainnya membentuk tingkat pertama, di mana sekitar 2.000 elite Romawi menonton pertunjukan tersebut. Tingkat kedua menampung sekitar 12.000 orang dan sebagian besar terdiri dari orang kaya dan kelas atas Roma. Pedagang dan pejabat pemerintah termasuk dalam golongan itu.
Lebih tinggi, tingkat ketiga disediakan untuk warga negara Romawi. "Tingkat terakhir, terjauh dari aksi, biasanya untuk wanita dan orang miskin," ungkap Carlton.
Penonton menggunakan tangga terpisah tergantung kelasnya
Rahasia Mengontrol Populasi Nyamuk: Aedes aegypti Jantan Tuli Tidak Bisa Kawin!
Source | : | Ranker |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR