Nationalgeographic.co.id―Pernahkah Anda bertanya-tanya apa makanan yang dikonsumsi orang-orang Mesir kuno? Nyatanya orang Mesir kuno menikmati berbagai macam makanan, tidak berbeda dengan yang kita nikmati saat ini.
Dilansir dari Ancient Origins, dibandingkan dengan banyak peradaban kuno lainnya, orang Mesir kuno konsumsi makanan yang lebih baik.
Sungai Nil menyediakan irigasi untuk tanaman dan air untuk ternak. Secara umum, roti dan bir adalah makanan pokok masakan Mesir kuno. Buah-buahan, sayuran, dan ikan biasanya dimakan oleh orang miskin, sedangkan daging dan unggas lebih sering dimakan oleh orang kaya.
Bir dan Roti, Makanan Pokok Diet
Roti dan bir adalah dua produk pokok masakan Mesir kuno. Roti dimakan baik oleh orang kaya maupun orang miskin dan dibuat menggunakan gandum atau jelai. Roti dibuat setiap hari dan merupakan tugas yang berat. Biji-bijian pertama kali digiling menjadi tepung, pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh wanita.
Untuk mempercepat proses penggilingan, pasir akan ditambahkan ke penggilingan bersama dengan biji-bijian. Meskipun ini memungkinkan tepung diproduksi lebih cepat, itu juga berarti roti akan mengandung pasir. Hal ini terbukti pada gigi mumi, yang telah ditemukan aus hingga menjadi bubur akibat menggigit pasir dalam makanan mereka sepanjang hidup mereka.
Dengan mencampurkan tepung terigu dengan air dan ragi, akan terbentuk adonan yang kemudian dimasukkan ke dalam cetakan tanah liat sebelum dimasak di dalam oven batu.
Untuk membuat bir ada jenis roti khusus, yang disebut sebagai 'roti bir' oleh para arkeolog. Roti ini mengandung ragi dalam jumlah yang lebih tinggi daripada roti lainnya dan dipanggang pada suhu yang tidak mematikan biakan ragi.
'Roti bir' akan dihancurkan menjadi tong, dan dibiarkan berfermentasi secara alami dalam air, sehingga menghasilkan bir. Bir orang Mesir kuno adalah minuman kental dan berbusa yang sangat bergizi. Minuman ini dikonsumsi bukan untuk kesenangan, melainkan karena kebutuhan, karena air dari Sungai Nil belum bersih dan cukup aman untuk diminum orang.
Bagaimana Sungai Nil Berkontribusi pada Pertanian?
Meskipun Sungai Nil mungkin bukan sumber air minum bagi orang Mesir kuno, sungai itu membuat tanahnya subur karena banjir tahunannya. Hal ini memungkinkan penanaman berbagai tanaman, yang pada gilirannya merupakan bagian dari makanan Mesir kuno.
Selain biji-bijian yang disebutkan sebelumnya, orang Mesir kuno juga menanam banyak jenis sayuran. Paling populer di antaranya bawang merah, bawang putih, daun bawang, lentil, selada, lobak, dan lobak. Selain itu, orang Mesir kuno mengonsumsi buah-buahan seperti ara, kurma, apel, dan delima. Sayuran dimakan sebagai pelengkap roti dan bir, sedangkan buah-buahan akan menjadi bagian dari makanan penutup.