Namun, karena kecantikannya yang luar biasa, kekuatan laut menolak untuk mengambil semua kemegahannya dan hanya membiarkan kakinya diubah menjadi ekor ikan. Dengan demikian, Atargatis menjadi putri duyung pertama.
Kisah Atargatis Diadopsi oleh Budaya Lain
Tak heran, kisah Atargatis menjadi sumber inspirasi bagi banyak budaya. Dia muncul sebagai sosok di banyak budaya lain dengan nama yang berbeda dan ceritanya digunakan untuk memberikan kekuatan dan karakteristik tambahan pada dewi yang ada.
Dewi yang terkait dengan kisahnya dari waktu ke waktu termasuk Aphrodite, Cybele, dan Rhea.
Selain dewi-dewi ini, banyak dewi laut minor juga mewarisi karakteristiknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini dapat ditemukan dengan nereids dan nimfa laut.
Mereka sering digambarkan memiliki kedua kaki dan ekor ikan tergantung di mana mereka berada. Selkies dari mitologi Islandia juga diketahui memiliki cerita yang mirip, meskipun bukannya ekor ikan, mereka dianggap memiliki kulit anjing laut yang utuh.
Putri Duyung di Seluruh Dunia
Meskipun tampaknya ada banyak kesamaan yang tumpang tindih dalam cerita putri duyung di seluruh dunia, ada perbedaan nyata yang berasal dari berbagai budaya. Kisah putri duyung mempunyai versi berbeda-beda mulai dari penggambaran karakter, asal-usul dan kepribadian.