Manusia Zaman Es Bermigrasi dari Tiongkok ke Amerika dan Jepang

By Ricky Jenihansen, Rabu, 10 Mei 2023 | 21:30 WIB
Nenek moyang orang-orang Amerika dan Jepang diperkirakan bermigrasi dari Tiongkok selama zaman es. (Kovalenko/Adobe Stock)

Nationalgeographic.co.id—Penelitian baru menggunakan DNA kuno mitokondria mengungkapkan garis keturunan perempuan dari utara Tiongkok hingga ke Jepang dan Amerika.

Para peneliti menemukan bukti pertama adanya migrasi dari Tiongkok ke Amerika dan Jepang selama zaman es.

Temuan baru tersebut telah dijelaskan di jurnal Cell Reports secara daring dan akses terbuka. Jurnal tersebut diterbitkan dengan judul "Mitogenome evidence shows two radiation events and dispersals of matrilineal ancestry from northern coastal China to the Americas and Japan."

Untuk diketahui, sebagai benua terakhir yang didiami oleh manusia modern, populasi Amerika dan penyebaran berikutnya di dalam benua tersebut telah menjadi fokus minat yang kuat oleh para ahli genetika.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa nenek moyang Penduduk Asli Orang Amerika, juga disebut Penduduk Asli Amerika (NA), berasal dari Asia, kemungkinan besar di bagian timur Asia.

Maka pada penelitian ini, dengan mengintegrasikan DNA mitokondria kuno dan kontemporer, tim menemukan bukti setidaknya dua migrasi, satu selama zaman es terakhir, dan satu lagi selama periode pencairan berikutnya.

Sekitar waktu yang sama dengan migrasi kedua, cabang lain dari garis keturunan yang sama bermigrasi ke Jepang, yang dapat menjelaskan kemiripan arkeologi Paleolitik antara Amerika, Tiongkok, dan Jepang.

"Keturunan Asia dari penduduk asli Amerika lebih rumit dari yang ditunjukkan sebelumnya," kata penulis pertama Yu-Chun Li, antropolog molekuler di Chinese Academy of Sciences.

"Selain sumber leluhur yang dijelaskan sebelumnya di Siberia, Australo-Melanesia, dan Asia Tenggara, kami menunjukkan bahwa pantai utara Tiongkok juga berkontribusi pada kumpulan gen penduduk asli Amerika."

Meskipun sudah lama diasumsikan bahwa penduduk asli Amerika adalah keturunan Siberia yang menyeberangi jembatan tanah sementara Selat Bering.

Bukti genetik, geologis, dan arkeologi yang lebih baru menunjukkan bahwa banyak gelombang manusia melakukan perjalanan ke Amerika dari berbagai bagian Eurasia.

Untuk menjelaskan sejarah penduduk asli Amerika di Asia, tim peneliti dari Chinese Academy of Sciences mengikuti jejak garis keturunan leluhur yang mungkin menghubungkan populasi zaman Paleolitik Asia Timur dengan populasi pendiri di Chili, Peru, Bolivia, Brasil, Ekuador, Meksiko, dan California.