Mengapa Bunga Krisan Menjadi Simbol Kekaisaran Jepang sejak Era Meiji?

By Sysilia Tanhati, Jumat, 19 Mei 2023 | 08:00 WIB
Bunga Krisan, (genus Chrysanthemum), berasal dari daerah subtropis dan beriklim sedang. Krisan sangat umum di Asia Timur, sering digambarkan dalam seni dan menjadi tanaman hias yang populer di Kekaisaran Jepang. (Encyclopedia Brittanica)

Hari raya tersebut ditetapkan pada tahun 910 Masehi ketika pertunjukan bunga krisan pertama kali diadakan. Itu disponsori oleh keluarga Kekaisaran Jepang. Selain itu, ada banyak festival musim gugur lokal yang dirayakan di seluruh negeri yang berpusat pada bunga krisan. Itu termasuk tradisi kuno seperti mendekorasi boneka dengan bunga.

Di Jepang, bunga krisan juga dikonsumsi. Cara paling umum untuk mengonsumsinya adalah dengan merendam bunga dalam air panas. Krisan memiliki aroma bunga yang khas, rasa pahit, dan tekstur yang renyah.

Bunga krisan kuning kecil yang sering dikira sebagai hiasan untuk sashimi sebenarnya bisa dimakan. Namun, krisan kuning kecil itu tidak boleh dimakan utuh.

Kelopaknya harus dipisahkan, dicelupkan ke dalam kecap, dan dimakan dengan sashimi. Cara ini menambahkan aroma lembut dan sedikit rasa pahit yang melengkapi rasa ikan.

Di masa lalu, pengaruh Tiongkok tampak nyata di Kekaisaran Jepang. Salah satu pengaruh yang masih bertahan hingga kini adalah bunga krisan yang menjadi simbol Kekaisaran Jepang.