47 Ronin, Kisah Balas Dendam Samurai Tak Bertuan di Kekaisaran Jepang

By Sysilia Tanhati, Senin, 12 Juni 2023 | 10:00 WIB
47 samurai tidak bertuan atau ronin di Kekaisaran Jepang melakukan balas dendam atas kematian tuannya. Cerita tentang perjuangan mereka mengobarkan semangat orang Jepang di masa itu. (Utagawa Kuniteru)

Nationalgeographic.co.id—Kisah tentang samurai di Kekaisaran Jepang seakan tidak pernah padam hingga kini. Salah satu kisah yang terkenal dan menginspirasi adalah tentang perjuangan 47 ronin.

“Kisah 47 Ronin adalah salah satu yang paling terkenal dalam sejarah Jepang dan merupakan kisah nyata,” tulis Kallie Szczepanski di laman Thoughtco.

Selama era Tokugawa di Kekaisaran Jepang, kekaisaran tersebut diperintah oleh shogun.

Shogun adalah pejabat militer tertinggi yang memerintah atas nama kaisar. Di bawahnya ada sejumlah penguasa daerah yang disebut daimyo. Setiap daimyo mempekerjakan kontingen prajurit samurai.

Semua elite militer ini diharapkan mengikuti kode bushido. Salah satu tuntutan bushido adalah kesetiaan kepada tuannya dan keberanian dalam menghadapi kematian.

Berawal dari dua daimyo muda yang berkunjung ke Edo

Pada 1701, Kaisar Higashiyama mengirim utusan Kekaisaran Jepang dari takhtanya di Kyoto ke istana shogun di Edo (Tokyo).

Seorang pejabat tinggi keshogunan, Kira Yoshinaka, menjabat sebagai pemandu untuk kunjungan tersebut.

Dua daimyo muda, Asano Naganori dari Ako dan Kamei Sama dari Tsumano, berada di ibu kota melakukan tugas kehadiran mereka secara bergantian.

Saat itu, keshogunan memberi mereka tugas untuk menjaga utusan kaisar.

Kira ditugaskan untuk melatih daimyo soal etiket istana di Kekaisaran Jepang.

Asano dan Kamei menawarkan hadiah kepada Kira, tetapi pejabat itu menganggap itu sama sekali tidak pantas dan marah. Dia mulai memperlakukan kedua daimyo itu dengan hina.