47 Ronin, Kisah Balas Dendam Samurai Tak Bertuan di Kekaisaran Jepang

By Sysilia Tanhati, Senin, 12 Juni 2023 | 10:00 WIB
47 samurai tidak bertuan atau ronin di Kekaisaran Jepang melakukan balas dendam atas kematian tuannya. Cerita tentang perjuangan mereka mengobarkan semangat orang Jepang di masa itu. (Utagawa Kuniteru)

Kisah 47 Ronin memberi orang harapan bahwa masih ada samurai sejati yang tersisa. Pasalnya, selama era Tokugawa, keadaan damai dan samurai jarang bertempur. Orang Jepang takut jika kehormatan dan semangat samurai akan memudar. (Yasuda Raishū)

Untuk membuat Kira lengah, para ronin menyebar ke berbagai wilayah. Mereka mengambil pekerjaan kasar sebagai pedagang atau buruh.

Salah satu dari samurai tidak bertuan itu bahkan menikah dengan keluarga yang telah membangun rumah Kira. Dengan cara ini, dia dapat mengakses cetak biru kediaman Kira.

Oishi sendiri mulai minum dan menghabiskan banyak uang untuk pelacur. Rupanya, ia melakukan hal ini agar orang memandangkan dengan hina.

Ketika seorang samurai dari Satsuma mengenali Oishi yang mabuk tergeletak di jalan, dia mengejeknya dan menendang wajahnya. “Jelas, ini menjadi tanda penghinaan total,” tambah Szczepanski.

Oishi menceraikan istrinya dan mengirimnya serta anak-anak mereka yang lebih kecil pergi.

Semua ini dilakukan untuk melindungi mereka. Namun sang putra sulung memilih untuk tetap tinggal dengan ayahnya.

47 Ronin melakukan balas dendam atas kematian sang tuan

Saat salju turun pada malam tanggal 14 Desember 1702, 47 ronin bertemu sekali lagi di Honjo, dekat Edo, Mereka semua bersiap untuk serangan.

Seorang ronin muda ditugaskan untuk pergi ke Ako dan menceritakan kisah mereka.

Sejumlah 46 orang pertama-tama memperingatkan tetangga Kira tentang niat mereka. Mereka kemudian mengepung rumah pejabat itu dengan membawa tangga, pendobrak, dan pedang.

Diam-diam, beberapa ronin memanjat dinding rumah Kira, lalu mengalahkan dan mengikat para penjaga malam yang terkejut.