Nationalgeographic.co.id—Kehidupan kemaritiman telah melampaui beragam hal kompleks yang mungkin tidak terduga. Sebagaimana sejarah kuno mencatat beberapa kapal raksasa dari satuan militer angkatan laut, seperti Syracusia.
Dibangun di Syracuse kuno pada masa pemerintahan tiran Yunani, Hiero II, Syracusia dibangun sebagai bukti kecakapan teknologi kemaritiman dalam sejarah kuno.
"Kapal itu memiliki fitur-fitur yang luar biasa, membuktikannya sebagai kapal angkatan laut terbesar dalam sejarah kuno," tulis Andrei Tapalaga kepada History of Yesterday dalam artikelnya Syracusia: The Biggest Naval Ship In Ancient History, terbitan 8 Juni 2023.
"(Kapal) Syracusia adalah gagasan Hiero II, penguasa Syracuse dari 270 hingga 215 SM," imbuhnya. Hiero II menugaskan pembangunan kapal angkatan laut kolosal yang akan meninggalkan kesan abadi dari peradaban sejarah kuno.
Tidaklah lain orientasinya politis sebagai caranya melegitimasi kekuasaannya, karena kekuatan dan keagungan kerajaannya. Proyek ini merupakan pekerjaan besar, membutuhkan perencanaan yang cermat, pengerjaan yang terampil, dan sumber daya yang banyak.
Untuk membuat kapal angkatan laut raksasa dan terbesar pada masanya, para pembuat Syracusia menerapkan teknik desain yang inovatif. Panjang kapal Syracusia sekitar 134 meter, dengan lebar sekitar 18 meter.
Fitur di dalamnya terdiri dari kabin, tempat tinggal, dan bahkan taman dengan pepohonan dan tanaman-tanaman yang indah. Ukuran kapal yang mengesankan dengan fitur-fitur mewah merupakan bukti kemampuan pembuatan kapal canggih dari Syracuse kuno.
Pembangunan Syracusia membutuhkan kolaborasi yang signifikan dan mobilisasi sumber daya yang besar. Pengrajin, insinyur, dan pekerja terampil bekerja dengan giat selama berminggu-minggu demi mewujudkan visi dan ide gila Hiero II.
Proyek ini juga membutuhkan pengadaan kayu, logam, dan bahan lain yang melimpah dari berbagai wilayah Mediterania. Upaya kolaboratif ini memproyeksikan kekuatan dan pengaruh Syracuse kuno dan kemampuannya untuk melaksanakan proyek konstruksi paling ambisius sepanjang sejarah kuno.
Syracusia bukan hanya kapal angkatan laut, tetapi juga istana terapung yang cocok untuk seorang raja. Interiornya yang mewah menampilkan kabin yang didekorasi secara menawan, ruang makan yang nyaman, dan ruang rekreasi yang menyenangkan.
Kapal itu menampung sang raja, Hiero II beserta para pengikut dan pelayan istananya. Syracusia memberikan semua kenyamanan dan kemewahan yang diharapkan lebih dari sekadar kediaman megah.
Dimasukkannya taman dengan tumbuh-tumbuhan hidup memamerkan desain kapal yang luar biasa dan berfungsi sebagai simbol kemewahan dan kemakmuran peradaban Syracuse Kuno yang dipimpin Hiero II.
Aspek yang menarik tentang kapal ini adalah bahwa kapal itu dibangun oleh Archimedes, seorang filsuf yang dianggap sebagai salah satu pemikir paling cemerlang dalam catatan sejarah kuno.
Hiero II bertujuan untuk menunjukkan dominasi Syracuse Kuno di Mediterania demi mengesankan para pejabat asing serta para sekutunya.
Ukuran kapal yang besar bak raksasa serta fitur-fiturnya yang mewah, tidak hanya menjadi bukti kemajuan teknologi kuno, melainkan gambaran kemakmuran ekonomi dan pencapaian budaya Syracuse kuno.
Syracusia berfungsi sebagai alat diplomasi politik, membawa Hiero II dan pembuatnnya terseret dalam misi diplomatik dan kunjungan-kunjungan penting kenegaraan.
Keagungan kapal dan kehadirannya yang mengesankan tidak diragukan lagi menimbulkan rasa hormat dan kekaguman orang-orang di zamannya, semakin meningkatkan pengaruh dan prestise Syracuse di dunia kuno.
Konstruksi dan desain Syracusia memiliki dampak yang bertahan lama pada arsitektur angkatan laut kuno. Ukurannya yang sangat besar dan fasilitasnya yang mewah menetapkan standar baru untuk kapal angkatan laut.
Kapal itu menginspirasi generasi pembuat kapal dan insinyur angkatan laut di masa depan.
Teknologi inovatif yang digunakan dalam konstruksinya membuka jalan bagi pengembangan kapal yang lebih besar dan lebih maju di abad-abad berikutnya.
Syracusia berdiri sebagai bukti warisan Hiero II dan pemerintahannya di Syracuse. Dengan menugaskan pembangunan kapal yang begitu monumental, Hiero II meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah kuno.
"Syracusia mewakili visi, ambisi, dan keinginan besar seorang Hiero II yang dibantu Archimides untuk mengangkat status dan pengaruh Syracuse," terusnya.
Syracusia memberikan wawasan berharga tentang kemampuan pelayaran dan pencapaian maritim yang luar biasa dari peradaban kuno.
"Pembangunan kapal kolosal seperti itu membutuhkan pengetahuan lanjutan tentang pembuatan kapal, navigasi, dan perencanaan logistik," pungkas Andrei Tapalaga dalam artikelnya.
Visi cemerlang dan gagasan gila Hiero II, serta upaya kolaboratif dari pengrajin terampil dan buruh, pada akhirnya mampu menghasilkan sebuah karya masterpiece: kapal dengan ukuran raksasa dan kemewahan yang tak tertandingi.
Syracusia tidak hanya memamerkan kekayaan dan kekuatan peradaban Syracuse Kuno, tetapi juga meninggalkan warisan abadi dalam arsitektur angkatan laut tentang catatan sejarah kuno.
Bagaimanapun, kapal raksasa Syracusia berfungsi sebagai jendela menuju kemajuan teknologi dan kecakapan pelayaran Syracuse kuno.
Dari sana, Syracuse diakui keagungannya di wilayah Mediterania, atau bahkan belahan dunia yang lebih luas lagi.