Nationalgeographic.co.id—Europa adalah sosok dalam mitologi Yunani yang namanya digunakan dalam penamaan salah satu benua, Eropa.
Dalam salah satu versi populer dari ceritanya, Europa adalah seorang putri Fenisia yang diculik oleh Zeus dan dibawa ke Kreta. Bagaimana kisah Europa dalam mitologi Yunani?
Penculikan oleh Zeus
Menurut Hesiod dalam bukunya Theogony, Europa adalah putri Ocean and the Titan Tethys. Sedangkan Iliad karya Homer menyebutnya sebagai putri Phoenix.
Dalam versi lain, Europa adalah seorang putri Fenisia, putri Raja Tirus Fenisia. Agenor dan Phoenix adalah saudara laki-lakinya. Inilah versi peristiwa yang dikemukakan oleh sejarawan abad ke-5 Sebelum Masehi, Herodotus.
Suatu hari, saat Europa sedang bersantai dengan teman-temannya di tepi pantai. Saat itu, Dewa Zeus memata-matainya dan langsung jatuh cinta padanya.
Zeus rupanya memiliki strategi aneh untuk melakukan pendekatan pada Europa yang cantik. Sang dewa mengubah dirinya menjadi banteng putih atau mengirim banteng tampan untuk merayu sang putri.
Europa memang terpesona oleh hewan jinak itu dan menghiasinya dengan bunga. Kemudian, ia berniat untuk menunggangi binatang yang begitu lembut.
Europa naik ke punggungnya. Banteng itu berenang bersamanya ke laut, melayang ke udara dan membawa Europa jauh dari Phoenicia.
Banteng terbang mungkin bukan pengangkut udara yang baik. Maka tidak mengherankan jika binatang itu dengan cepat jatuh ke laut. Keduanya kemudian berenang ke Kreta.
Di pulau itulah Zeus dan Europa menghasilkan tiga anak. Minos, raja Knossos, Rhadamanthys yang menjadi salah satu hakim Dunia Bawah, dan sang prajurit hebat dan sekutu Troy, Sarpedon.
Meski seorang dewa, Zeus sering bimbang. Kadang ia mencintai keluarga barunya itu, kadang ia ingin meninggalkan mereka.
Di sisi lain, ada Hera, istri utamanya yang pencemburu. Maka Zeus pun memutuskan untuk meninggalkan Europa.
Ia menganugerahkan beberapa hadiah perpisahan kepada Europa. Yang pertama adalah Talos, manusia perunggu raksasa yang bertugas sebagai pengawalnya.
Dia adalah lawan yang tak terkalahkan yang tidak akan mundur dari pertarungan.
Hadiah tak ternilai kedua adalah Laelaps, seekor anjing yang menurut mitologi Yunani selalu menangkap apa yang diburunya.
Hadiah terakhir adalah lembing. Senjata ini unik karena memiliki kekuatan yang tidak pernah meleset dari sasaran. Zeus juga memberinya kalung hias yang indah yang dibuat oleh dewa api, Hephaestus.
Kisah Europa adalah salah satu kisah cinta paling terkenal antara manusia dengan dewa dalam mitologi Yunani.
Pencarian Europa dalam mitologi Yunani dan kaitannya dengan kolonisasi di Mediterania
Sementara itu, ketika Agenor mengetahui hilangnya putrinya, dia mengirim ketiga putranya untuk menemukannya lagi.
Mereka adalah Phoenix, Cilix, dan Cadmus. Ketiganya dikisahkan tidak pernah menemukan saudara perempuan mereka. Dalam mitologi Yunani, alih-alih menemukan Europa, mereka menemukan koloni baru.
“Masing-masing di Phoenicia, Cilicia, dan Boeotian Thebes,” tulis Mark Cartwright di laman World History Encyclopedia.
Dengan demikian, ketiga saudara laki-laki Europa menjadi bapak pendiri bangsa-bangsa itu.
Cerita berakhir ketika Europa kemudian menemukan penghiburan di Asterius, raja Kreta yang dinikahinya.
Sang raja pun mengadopsi putra-putranya dengan Zeus. Akhirnya, banteng yang diciptakan Zeus menjadi konstelasi Taurus.
Kisah Europa dalam mitologi Yunani mungkin memiliki dasar dalam peristiwa-peristiwa sejarah. Diperkirakan, kisah ini mewakili rombongan penyerang Zaman Perunggu yang sebenarnya dari Kreta Minoan.
Mereka menyerang Tirus Fenisia dan membawa kembali harta karun ke pulau itu. Alternatif lain, kisah ini mewakili serangan Hellenic awal di Kreta.
“Pencarian Europa dan pendirian koloni juga kemungkinan mencerminkan realitas sejarah kolonisasi Fenisia di Mediterania,” tambah Cartwright. Kolonisasi itu terjadi sekitar abad ke-12 dan ke-7 Sebelum Masehi. Ini dibuktikan oleh penemuan arkeologi di sana.
Nama Europa kemudian digunakan menjadi nama benua Eropa
Nama Europa berarti 'wajah lebar' dan mungkin mengacu pada bulan purnama. Alternatifnya, jika kata tersebut dipisah menjadi eu-rope, maka artinya 'air yang baik'.
Orang Yunani kuno pertama kali menerapkan kata Europa ke wilayah geografis Yunani tengah dan kemudian seluruh Yunani.
Pada 500 Sebelum Masehi, Europa menandakan seluruh benua Eropa dengan Yunani di ujung timurnya. Sungai Don, sebelah utara Laut Hitam, biasanya dianggap sebagai perbatasan dengan Asia.
Herodotus menyebutkan bahwa benua itu dikenal sebagai Eropa tetapi mengakui batas-batas yang tepat tidak diketahui. Ia juga tidak dapat menemukan alasan mengapa Eropa dipilih sebagai nama tersebut.
Herodotus mencatat fakta aneh bahwa orang Yunani menggunakan tiga nama wanita untuk tiga daratan besar. Itu adalah Eropa, Asia, dan Libya.
Representasi Europa dalam seni
Europa mengendarai banteng Zeus adalah subjek populer dalam seni Yunani dari abad ke-6 Sebelum Masehi.
Tembikar dan permata hitam adalah media lain di mana mitos Zeus-Europa digambarkan.
Tema Europa dan banteng masih populer di kalangan pelukis tembikar merah pada abad ke-4 Sebelum Masehi, terutama di Attica dan Italia selatan.
Bangsa Romawi terus menikmati dan mengabadikan mitos tersebut. Bahkan hingga hari ini, Europa tersebut tetap menjadi favorit dan ditampilkan di balik koin dua Euro Yunani modern.
Europa disembah dengan nama Hellotis di Kreta. Di tempat itu juga, festival Hellotia diadakan untuk menghormatinya.