Upaya keshogunan untuk menghancurkan pengikut Kristen ini kemudian menyebabkan tragedi dan pembantaian terkenal. “Salah satunya adalah penyaliban 25 orang Kristen di Nagasaki pada tahun 1597,” ujar Yong.
Pada tahun 1637, persekusi terus berlanjut di Shimabara dan mengakibatkan pemberontakan singkat. Pemberontakan itu dipimpin oleh seorang pemuda berusia 17 tahun bernama Amakusa Shiro Tokisada.
Didukung oleh biarawan Yesuit asal Portugis, Amakusa yang karismatik mampu mengumpulkan sejumlah besar rakyat di Domain Shimabara. Banyak dari petani dan nelayan ini diam-diam beragama Kristen dan sudah lama frustrasi dengan Keshogunan Tokugawa.
Sedihnya, nasib Amakusa berbalik setelah sempat mengambil alih Kastel Hara. Pemuda itu bahkan dikhianati dan ditangkap. Setelah dieksekusi, kepalanya dipajang di depan umum selama berhari-hari sebagai peringatan bagi calon pemberontak.
Namun, dengan kematiannya sebagai seorang martir, prajurit yang dieksekusi dianggap sebagai orang suci oleh orang Kristen Jepang. Dia mendapatkan rasa hormat sebagai pahlawan muda dengan gagah berani, meskipun tidak berhasil, melawan tirani Keshogunan Tokugawa.
Berkat film The Last Samurai, banyak orang non-Jepang mengetahui kisah samurai veteran yang memberontak melawan modernisasi di Kekaisaran Jepang.
Karakter Ken Watanabe dalam film tersebut diilhami oleh samurai Satsuma dan panglima perang, Saigo Takamori.
Saigo menguasai Provinsi Satsuma dan pada tahun 1877, melancarkan Pemberontakan Satsuma yang singkat. Saigo kemudian meninggal karena luka yang dideritanya selama pemberontakan ini. Bagaimana ia meninggal masih menjadi perdebatan hingga kini.
Banyak orang Jepang masih menganggap panglima perang Satsuma sebagai samurai yang gagah berani. Ia tewas dalam pertempuran mempertahankan kehormatan samurai. “Namun sebenarnya, motivasinya untuk Pemberontakan Satsuma selalu dipertanyakan,” Yong menambahkan.
Pemberontakan ini didukung oleh para samurai yang tidak terpengaruh oleh modernisasi. Seperti Saigo, mereka menginginkan hak istimewa dan harga diri feodal mereka dipulihkan.
Terlepas dari itu, Saigo Takamori hidup dalam legenda sebagai pahlawan terkemuka di zaman itu. Ia menjadi salah satu pemberontak Jepang paling terkenal dalam sejarah Kekaisaran Jepang.