Dalam asuhan Chiron, Jason diajari prinsip-prinsip utama untuk menjadi seorang pangeran. Ini termasuk keterampilan defensif dan ofensif seperti bertarung dengan pedang, melempar lembing, dan seni perang.
Berburu dan berperang di dunia mitologi Yunani adalah sebuah cara untuk bertahan hidup. Dengan pergolakan politik di kampung halaman, penting bagi Jason untuk mempelajari ilmu tersebut dari Chiron.
Tidak melulu tentang peperangan, sebagai seorang pemuja seni, Chiron juga mengajarkan murid-muridnya cara mengapresiasi musik. Mereka diajarkan memainkan alat musik kuno yang terbuat dari senar yang ditarik kencang di atas cangkang kura-kura.
Terakhir, Bethany menjelaskan, Chiron juga mengajarkan murid-muridnya dasar-dasar pengobatan yang penting. “Dunia kuno bukanlah tempat yang aman, dan sangat bijaksana untuk mengetahui cara menangani cedera.”
Perlu diketahui, Jason bukanlah satu-satunya murid Chiron. Ia hanyalah salah satu dari sekian banyak murid Chiron, termasuk Hercules, Asclepius, dan Achilles.
Kembali ke Iolcus
Setelah dewasa, Jason memiliki rencana untuk merebut kembali tahta Iolcus. Maka tibalah saatnya Jason harus meninggalkan rumah Chiron di hutan Yunani yang indah.
Pelias, yang telah merebut tahta dari ayah Jason, sangat menguasai kota.Jason tidak tahu betapa sulitnya ia akan mendapatkan kembali kerajaannya.
Sesampainya di Iolcus, Jason tidak menerima sambutan hangat. Sebaliknya, ia justru ditantang untuk merebut takhta. “Pelias memberinya tugas yang mustahil,” kata Bethany.
Saat itu, Pelias sedang mengadakan perjamuan besar. Pelias dengan cepat mengenali Jason sebagai musuh bebuyutannya. Dengan segera, sang raja merancang sebuah rencana untuk Jason.
“Pelias menuntut Jason untuk melintasi Laut Hitam untuk mencari Bulu Emas dan membawanya kembali ke Iolcus,” terang Bethany.
Seperti yang mungkin telah Anda ketahui, Jason menerima tantangan Pelias. Ia menempuh misi tersebut bersama Argonaut, kelompok pahlawan trengginas Yunani.