Sejarah Viking Tersohor Keberaniannya, Apa Hasil Pertanian Mereka?

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 10 Juli 2023 | 09:00 WIB
Dalam sejarah zaman Viking, keseharian mereka tidak hanya berperang. Makanan yang dikonsumi bangsa Viking sebagian adalah hasil dari bertani dan perburuan. (History Hit)

Nationalgeographic.co.id—Jika mendengar sejarah zaman Viking, pasti yang ada dalam benak Anda adalah gambaran tentang orang-orang biadab yang menggunakan pedang menjarah pemukiman di Eropa.

Tetapi tahukah Anda? Sejarah zaman Viking tidak hanya menghabiskan seluruh waktu terlibat dalam pertempuran berdarah, bahkan banyak dari mereka sama sekali tidak melakukan penyerangan dengan kekerasan.

Kehidupan sehari-hari sebagian besar orang Viking lebih cenderung dihabiskan untuk bertani daripada berperang. Seperti di sebagian besar masyarakat feodal, Viking bertani di tanah mereka, bercocok tanam, dan beternak hewan untuk menafkahi keluarga mereka.

Viking dirayakan sebagai bangsa yang suka berperang, terkenal karena mitologi dan pemakaman yang rumit. Apa yang dimakan para pejuang ini untuk bertahan hidup di lanskap yang begitu menakutkan?

Ternyata, makanan mereka sehat, segar, dan bahkan seorang Viking yang malang makan jauh lebih enak daripada seorang petani Inggris selama Abad Pertengahan. 

Manfaat utama dari pola makan Viking adalah kenyataan bahwa setiap lapisan masyarakat, dari raja hingga pelaut biasa, makan daging setiap hari. Seringkali ini adalah daging babi, karena babi mudah dipelihara dan cepat matang, tetapi orang Viking juga makan daging sapi, daging kambing, dan kambing.

Kuda juga dipelihara untuk dimakan, sebuah praktik yang kemudian menyebabkan perselisihan dengan para pemimpin Kristen, karena daging kuda adalah makanan terlarang menurut doktrin gereja.

Viking adalah pemburu yang rajin, dan akan menangkap rusa, rusa, dan bahkan beruang untuk dibawa kembali ke perapian. Dan tentu saja, karena orang Viking menghabiskan begitu banyak waktu di air, ikan menjadi makanan utama mereka.

Ikan haring berlimpah, dan disiapkan dengan berbagai cara: dikeringkan, diasinkan, diasap, diasamkan, dan bahkan diawetkan dalam whey. 

Meskipun pertanian mereka umumnya kecil, diperkirakan bahwa sebagian besar keluarga Viking makan dengan cukup baik. Secara alami, pemukiman pesisir akan memakan lebih banyak ikan sementara mereka yang memiliki akses ke hutan kemungkinan besar akan berburu hewan liar. 

Viking makan dua kali sehari. Makan siang mereka, atau dagmal, secara efektif adalah sarapan, disajikan sekitar satu jam setelah bangun. Nattmal disajikan pada malam hari di penghujung hari kerja.

Pada malam hari, orang Viking biasanya makan daging rebus atau ikan dengan sayuran dan mungkin beberapa buah kering dan madu. Semuanya dicuci dengan ale atau mead, minuman beralkohol kuat yang terbuat dari madu, yang merupakan satu-satunya pemanis yang diketahui orang Viking.