Anu, Dewa Langit dan Ayah dari 50 Dewa di Mitologi Mesopotamia Kuno

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 17 Juli 2023 | 09:00 WIB
Anu, dewa langit dalam mitologi Mesopotamia kuno. (Ancient Pages)

Akhirnya, Enkidu meninggal karena penyakit yang dibawa oleh murka para dewa. Gilgamesh patah hati, dan memulai perjalanannya ke ujung dunia untuk mempelajari rahasia para dewa. 

Gilgamesh bersikeras untuk hidup selamanya. Dia diuji untuk melihat apakah layak untuk hidup yang kekal. Namun, dia dengan cepat gagal, dan diperintahkan oleh Utnapishtim untuk mengenakan jubah kerajaannya dan kembali ke Uruk.

Setelah kepergiannya, istri Utnapishtim memberi tahu dia tentang tanaman luar biasa yang dapat memulihkan kemudaan. Dia menemukan tanaman itu dan berencana untuk membawanya, tetapi seekor ular menyambarnya suatu malam saat dia sedang tidur. Saat merayap pergi, ular itu meranggas kulit lamanya dan menjadi muda kembali.

Gilgamesh tidak memiliki apa-apa untuk diberikan kepada para tetua Uruk sekembalinya dia, tetapi akhirnya berdamai dengan gagasan bahwa dia tidak akan memiliki keberadaan yang kekal. 

Gilgamesh tidak akan hidup selamanya, tetapi umat manusia akan terus berlanjut. Saat dia mendekati kota besar yang dia bangun, dia menyadari pencapaiannya yang luar biasa. Meskipun dia tidak akan hidup selamanya, dia akan dikenang. Kotanya yang indah akan menjadi warisannya.

Pengaruh Bersejarah

Agama Sumeria mencakup mitologi dan kepercayaan peradaban kuno, termasuk kehidupan Anu. Karena mereka adalah orang pertama yang menulis bahasa, mitos mereka dicatat di tablet, yang di atasnya Anu sangat menonjol, dan yang memengaruhi agama dan budaya selanjutnya.

Sebagai bapak para dewa, Anu memegang peran kunci dalam mitologi dan pengaruhnya terhadap sastra dan kepercayaan yang mengikutinya.

Kesamaan antara air bah dalam Kitab Kejadian dan mitos air bah Sumeria adalah contoh nyata kemungkinan pengaruh agama Sumeria dan kisah Anu dan Gilgames pada Alkitab Ibrani, atau Perjanjian Lama Kristen.

Hal ini dalah perpanjangan yang mudah untuk menyadari kemungkinan bahwa Anu dan dewa-dewa lain yang menghasilkan kekuasaan atas dunia dan orang-orangnya telah berevolusi menjadi kepercayaan serupa dalam agama dunia saat ini.

Epik Gilgames adalah literatur klasik yang telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan dipelajari di seluruh dunia. Meskipun hal itu merupakan salah satu kisah tertua yang tercatat dan dunia modern kita sangat berbeda dari dunia Mesopotamia kuno, mitos epik tetap abadi yang merangkum esensi dari pengalaman manusia.