Nationalgeographic.co.id—Anu adalah dewa langit dan kepala dewa Sumeria dan penguasa alam tertinggi dalam mitologi Mesopotamia kuno. Anu adalah anak Ansar dan Kisar, kumpulan dewa pertama dan keturunan makhluk purba.
Anu dikenal sebagai ayah dari 50 dewa besar, dan penguasa bintang dan roh. Anu, Enlil, dan Enki adalah trinitas yang menguasai langit, bumi, dan lautan dalam mitologi Mesopotamia kuno.
Sumer adalah wilayah selatan Mesopotamia kuno, yang dianggap sebagai tempat lahirnya peradaban. Saat ini, wilayah tersebut merupakan bagian dari negara Irak dan Kuwait.
Sumer berarti tanah raja-raja yang beradab dalam bahasa Akkadia, bahasa Mesopotamia utara. Ketika para dewa awalnya memberi manusia hadiah yang dibutuhkan untuk mengembangkan masyarakat, kota pertama Eridu dibuat di wilayah Sumeria. Di sinilah ketertiban dan peradaban berasal.
Catatan Anu berasal dari setidaknya 3.000 SM, menjadikannya salah satu dewa tertua. Awalnya dikenal sebagai "An", dia kemudian disebut Anu oleh orang Akkadia yang merupakan penguasa Mesopotamia setelah penaklukan mereka atas Sumeria. Dalam cerita mitologi Mesopotamia, bumi dipisahkan dari surga pada awal waktu.
Anu juga dikenal sebagai Banteng Besar, karena dia memiliki beberapa teman wanita. Yang pertama adalah Ki, dewi bumi. Anu dan Ki diidentifikasi sebagai kakak dan adik dalam beberapa literatur kuno.
Dengan Ki, Anu memiliki 50 keturunan pangeran, juga dikenal sebagai "dewa besar" dan Annuna. Belakangan, dengan Nammu sang dewi laut, Anu menjadi ayah Enki (dewa pelindung kota pertama Eridu) dan Ningikuga (dewi rawa). Oleh Uras, dewi bumi, Anu menjadi ayah Ninsuna, ibu Gilgames yang legendaris.
Epik Gilgamesh
Epik Gilgamesh adalah kisah berusia 3.200 tahun tentang eksploitasi protagonis dan merupakan kisah paling terkenal yang terkait dengan Anu. Sebagai salah satu karya sastra tertua di dunia, penemuannya dianggap sebagai salah satu penemuan paling sensasional dalam sejarah arkeologi.
Gilgamesh, sepertiga manusia dan dua pertiga dewa, putra Ninsuna dan cucu Anu, adalah raja Urak. Dia tampan, kuat, dan bijaksana. Terlepas dari kenyataan bahwa dia seperti dewa, dia tidak baik kepada rakyatnya.
Gilgamesh memiliki tembok di sekitar kota dan kuil-kuil megah yang dibangun dengan kerja paksa. Dia memperkosa wanita mana pun di kerajaan yang dia inginkan. Rakyatnya lelah menderita, dan memanggil para dewa untuk meminta bantuan.
Mereka mengirim seorang pria bernama Enkidu untuk menjaganya. Enkidu adalah pria yang luar biasa, dan keduanya menjadi teman baik.
Akhirnya, Enkidu meninggal karena penyakit yang dibawa oleh murka para dewa. Gilgamesh patah hati, dan memulai perjalanannya ke ujung dunia untuk mempelajari rahasia para dewa.
Gilgamesh bersikeras untuk hidup selamanya. Dia diuji untuk melihat apakah layak untuk hidup yang kekal. Namun, dia dengan cepat gagal, dan diperintahkan oleh Utnapishtim untuk mengenakan jubah kerajaannya dan kembali ke Uruk.
Setelah kepergiannya, istri Utnapishtim memberi tahu dia tentang tanaman luar biasa yang dapat memulihkan kemudaan. Dia menemukan tanaman itu dan berencana untuk membawanya, tetapi seekor ular menyambarnya suatu malam saat dia sedang tidur. Saat merayap pergi, ular itu meranggas kulit lamanya dan menjadi muda kembali.
Gilgamesh tidak memiliki apa-apa untuk diberikan kepada para tetua Uruk sekembalinya dia, tetapi akhirnya berdamai dengan gagasan bahwa dia tidak akan memiliki keberadaan yang kekal.
Gilgamesh tidak akan hidup selamanya, tetapi umat manusia akan terus berlanjut. Saat dia mendekati kota besar yang dia bangun, dia menyadari pencapaiannya yang luar biasa. Meskipun dia tidak akan hidup selamanya, dia akan dikenang. Kotanya yang indah akan menjadi warisannya.
Pengaruh Bersejarah
Agama Sumeria mencakup mitologi dan kepercayaan peradaban kuno, termasuk kehidupan Anu. Karena mereka adalah orang pertama yang menulis bahasa, mitos mereka dicatat di tablet, yang di atasnya Anu sangat menonjol, dan yang memengaruhi agama dan budaya selanjutnya.
Sebagai bapak para dewa, Anu memegang peran kunci dalam mitologi dan pengaruhnya terhadap sastra dan kepercayaan yang mengikutinya.
Kesamaan antara air bah dalam Kitab Kejadian dan mitos air bah Sumeria adalah contoh nyata kemungkinan pengaruh agama Sumeria dan kisah Anu dan Gilgames pada Alkitab Ibrani, atau Perjanjian Lama Kristen.
Hal ini dalah perpanjangan yang mudah untuk menyadari kemungkinan bahwa Anu dan dewa-dewa lain yang menghasilkan kekuasaan atas dunia dan orang-orangnya telah berevolusi menjadi kepercayaan serupa dalam agama dunia saat ini.
Epik Gilgames adalah literatur klasik yang telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan dipelajari di seluruh dunia. Meskipun hal itu merupakan salah satu kisah tertua yang tercatat dan dunia modern kita sangat berbeda dari dunia Mesopotamia kuno, mitos epik tetap abadi yang merangkum esensi dari pengalaman manusia.