Kenyataan Di Balik Sejarah Parijs van Java dari Kota Tua Braga

By Galih Pranata, Senin, 17 Juli 2023 | 13:00 WIB
Societeit Concordia di jalan Braga, sebuah kota tua di Bandung. Situs ini jadi saksi bisa adanya kenyataan pahit di balik sejarah Parijs van Java. (Collectie Tropenmuseum)

Ilustrasi tulisan diskriminatif yang terpampang di banyak tempat elit Eropa atau Belanda yang melarang adanya pribumi, termasuk di Braga dan gedung Societeit Concordia. (Gilang Kembara/Twitter)

Lantas bagaimana dengan pribumi? Apakah mereka bisa bergabung dengan komunitas elit Societeit Concordia atau Preanger Wedloop Societeit?

Lebih lanjut, Karin menjelaskan tentang adanya diskriminasi yang dialami oleh penduduk pribumi di Bandung. Sebelum pintu masuk menuju Braga, terdapat sebuah gapura bertuliskan: Verboden voor Honden en Inlander.

Tulisan itu bermakna "Dilarang masuk bagi anjing dan pribumi." Braga memang tempat yang mewah namun tertutup dari pribumi. Sebuah kenyataan pahit di balik sejarah Parijs van Java.

Memang slogan Verboden voor Honden en Inlander ini tidak hanya ditemukan di Braga atau beberapa tempat di Bandung, tapi juga dibanyak tempat elit yang diisi oleh komunitas kaya Eropa atau Belanda.

Bagaimanapun, kecantikan berbalut kemewahan kota tua Braga yang estetik, bergaya klasik, menyimpan sejarah pahit. Sejarah Parijs van Java yang menawan, kenyataannya menyimpan adanya diskriminasi yang memprihatinkan.