"Bahkan jika pola pusat jaring pada dasarnya sama antara individu, garis sutra yang mengikatnya ke lingkungan harus berbeda," kata Echeverri.
Ia menjelaskan, seekor laba-laba jaring bola yang membangun jaring di rumput fleksibel menghadapi tantangan konstruksi yang berbeda. Hal itu jika dibandingkan dengan laba-laba dari spesies yang sama yang membuat jaringnya di pohon.
"Meskipun laba-laba itu masih mengikuti rencana konstruksi dasar yang sama, jaring mereka akan terlihat agak berbeda," kata Echeverri.
Belum lama ini, para peneliti juga mengamati laba-laba penenun bola individu dalam spesies Uloborus diversus saat mereka membangun jaring. Laba-laba ini membangun satu jaring per hari, selama beberapa hari.
Jaring-jaring itu serupa tetapi tidak identik, bahkan ketika kondisinya tetap sama, hari demi hari. Para ilmuwan menjelaskan temuan tersebut di jurnal bioRxiv, sebuah situs web pracetak dengan judul "Distinct movement patterns generate stages of spider web-building".
Dalam studi tersebut, yang tidak ditinjau oleh rekan sejawat, para ilmuwan mengatakan mereka menangkap perbedaan kecil di jaring dengan melacak perubahan posisi laba-laba.
Akan tetapi itu tidak mengungkapkan mengapa laba-laba mengubah tekniknya. Butuh pemahaman lebih rinci untuk mengungkap dengan tepat isyarat sensorik yang memotivasi sedikit perbedaan tersebut, kata peneliti.